Meraba Potensi Harga ETH Melenting ke US$3.100

Harga Ether (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia, baru-baru ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam nilai pasar. Didorong oleh berbagai faktor pasar, termasuk keterlibatan raksasa keuangan BlackRock, ETH telah mencapai puncak tahunan sebesar US$2.139, memicu wacana adanya potensi kenaikan lebih lanjut hingga US$3.100.

ETH Ungguli Bitcoin dan Altcoin Lain

Data pasar terbaru dari Kaiko menyoroti konsistensi ETH dalam mengungguli Bitcoin (BTC) dan beberapa altcoin lainnya dalam beberapa minggu terakhir. Perubahan dinamika ini menandakan transformasi signifikan dalam lanskap pasar kripto. Laporan terbaru Kaiko memberikan gambaran tentang perjuangan ETH selama setahun terakhir, meskipun telah berhasil menerapkan The Merge pada April 2023.

Namun, sentimen pasar seputar ETH berbalik positif setelah BlackRock mengajukan proposal untuk exchange-traded fund (ETF) ETH. Langkah ini mengakibatkan pembalikan rasio ETH ke BTC, seperti yang dicatat oleh beberapa pengamat pasar.

Dampak dari perkembangan ini sangat besar. Harga ETH melonjak melebihi level US$2.000 untuk pertama kalinya sejak bulan April. Secara bersamaan, volume perdagangan spot harian ETH melonjak hingga mencapai US$7 miliar, mencapai level tertinggi sejak skandal FTX.

Dinamika Pasar dan Prediksi

Kisah ETF ETH menambah momentum pada reli yang sedang berlangsung, didukung oleh sentimen risiko global yang membaik dan penurunan hasil Surat Utang Amerika Serikat (US Treasury).

Secara mencolok, dominasi volume perdagangan altcoin, yang dikombinasikan dengan volume ETH relatif terhadap BTC, telah naik hingga 60 persen, mencapai level tertinggi dalam setahun. Selama periode bullish, adalah hal umum melihat peningkatan volume altcoin relatif terhadap BTC.

Peningkatan permintaan ini tercermin dalam peningkatan leverage di pasar berjangka, sebagaimana yang ditunjukkan oleh pemulihan minat terbuka (open interest) ETH hingga level yang tidak pernah terlihat sejak awal Agustus.

Dalam pergeseran signifikan, minat terbuka BTC turun dalam sebulan terakhir, terutama karena likuidasi di Binance. Perubahan ini telah mendorong Chicago Mercantile Exchange (CME) untuk melampaui Binance sebagai pasar berjangka BTC terbesar.

Selain itu, tingkat funding rate ETH, yang berfungsi sebagai indikator sentimen pasar dan permintaan bullish di pasar berjangka kripto, telah mencapai level tertinggi dalam setahun. Baik BTC maupun ETH mengalami peningkatan volatilitas selama 30 hari, naik menjadi 40 persen dan 50 persen, masing-masing, pada November 2023, mengikuti titik terendah selama beberapa tahun sekitar 15 persen selama Juni hingga September 2023.

Sumber: Tradingview.com.
Sumber: Tradingview.com.

Potensi ETH ke US$3.100, Ini Kata Analis

Pakar kripto ternama, Michael Van de Poppe mengatakan bahwa harga ETH berada di ambang breakout yang signifikan.

“Jika ETH berhasil melewati level resistensi kritis US$2.150, itu bisa menjadi akhir dari tren bearish. Selaras dengan titik kunci Bitcoin sebesar US$30.000, saya percaya jika melewati level ini bisa memicu reli besar-besaran, dengan potensi mendorong harga ETH dalam kisaran antara US$3.100 hingga US$3.600,” terangnya pada Senin (13/11/2023) di X.

Namun demikian ETH masih harus melewati resistensi tangguh sebesar US$2.150. Saat ini, kripto ini menghadapi hambatan signifikan di level tertinggi tahunannya sebesar US$2.139, yang secara efektif menghambat laju kenaikannya. Akibatnya, ETH telah terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat antara US$2.050 dan US$2.100 selama beberapa hari terakhir.

Antisipasi Lainnya

Di hari-hari berikutnya, pasar terus mencermati apakah ETH dapat mengatasi tingkat resistensi segera dan mendirikan posisi yang kuat di atasnya. Sebagai alternatif, perjalanan ETH bisa mencerminkan dinamika Bitcoin, yang berjuang selama lebih dari tujuh bulan untuk melewati US$31.000 sebelum mencapai harga saat ini sekitar US$36.000. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait