Mereka Tinggalkan Silicon Valley demi Industri Kripto

Kendati harga sejumlah kripto terus merosot sejak November tahun lalu, sejumlah mantan karyawan perusahaan teknologi di Silicon Valley meninggalkan pekerjaan mereka di Google, Facebook, Microsoft dan Airbnb untuk meniti karir di industri kripto. Berikut adalah profil beberapa pekerja di sektor ini beserta alasan mereka terjun ke dunia kripto.

  1. Yu Pan, insinyur penelitian dan pengembangan di Origin Protocol keluar dari pekerjaannya di PayPal dan YouTube. Pan percaya aplikasi desentralistik berpotensi mengubah dunia. blockchain merupakan teknologi yang kuat dan dibutuhkan untuk membangun masa depan di mana pembeli dan penjual bisa bertansaksi menggunakan perangkat netral yang tidak memihak. Pan senang bekerja di industri kripto sebab ia merasakan ada usaha bersama untuk membangun komunitas dan solusi terdistribusi. Alih-alih memikirkan pengamanan pangkalan data (database) terpusat, komunitas kripto harus berpikir konsekuensi yang berlaku untuk seluruh jaringan.
  2. Henry Liu, Mitra Manajer di YGC Capital sebelumnya bekerja di Facebook. Ia percaya setelah 2017 tidak akan ada dunia tanpa kripto. Ada kegunaan kripto yang jelas saat ini, seperti untuk pencatatan, audit, rantai pasok (supply chain) dan sejumlah industri lain yang bisa menggunakan blockchain untuk meningkatkan efisiensi.
  3. Kari Tarr, meninggalkan posisinya di Airbnb dan Amazon sebelum bergabung ke sebuah startup kripto. Ia berhasil bergabung ke perusahaan Airbnb sebelum booming, dan kini ia merasa hal yang sama akan terjadi pada industri kripto. Tarr memprakirakan, industri kripto akan tumbuh sebesar 10-100 kali lipat dalam beberapa tahun ke depan, dan kripto akan menjadi arus utama. Lompatan besar berikutnya akan terjadi di bidang manajemen identitas, yang merupakan prasyarat bagi transaksi keuangan. Tarr berpendapat, Bitcoin tidak akan menjadi standar bagi industri kripto. Ia menyebut ada masalah dengan peraturan teknis, skalabilitas dan konsumsi tenaga yang menyebabkan Bitcoin tidak cocok sebagai alat pembayaran global. Ada proyek blockchain lebih canggih yang sedang dikembangkan yang bisa mengambil alih posisi Bitcoin sebagai alat pembayaran.
  4. Akbar Thobhani, bekerja di NASA sebelum mendirikan SFOX. Ia terinspirasi oleh proyek-proyek yang menemukan cara baru untuk menghubungkan dan memberdayakan orang agar dapat bertransaksi secara aman. Kripto membuat hal tersebut bisa dilakukan tanpa ada pihak penengah. Berbeda dengan Tarr, Thobhani berpendapat, Bitcoin akan selalu menjadi “standar emas”, sebab tingkat adopsinya paling besar di antara kripto yang lain. Bitcoin memiliki kegunaan paling mudah dan infrastruktur paling tangguh. Tetapi, Thobhani merasa dengan matangnya industri kripto, akan muncul kripto lain yang menjadi standar bagi kegunaan khusus, seperti penyelesaian transaksi ekuitas.
  5. Mike Zajko, Kepala Penjualan CoinList tidak lagi bekerja di Facebook. Ia merasa sektor kripto adalah kesempatan langka untuk bergabung ke industri yang baru lahir, dan ia ingin berperan di dalamnya. Zajko berpendapat, kripto akan berkembang menjadi lebih dari sekedar aset spekulasi menjadi sesuatu yang benar-benar memiliki fungsi. Ada peluang untuk menciptakan hal yang sama sekali baru, dan ada permintaan untuk percobaan kreatif yang tidak mengandalkan cara-cara lama. [forbes.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait