Meta Kembali Gaet Peneliti OpenAI, Dunia AI Memanas

Ambisi Meta untuk menjadi pemain utama di industri AI kembali terlihat jelas. Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu dilaporkan kembali merekrut sejumlah ilmuwan dari OpenAI. Langkah ini menambah panas persaingan di sektor kecerdasan buatan.

Empat Ilmuwan OpenAI Resmi Pindah ke Meta

Dilansir dari laporan Reuters yang diterbitkan pada Minggu (29/6), empat ilmuwan AI ternama dari OpenAI—Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren—telah resmi bergabung dengan tim AI Meta.

Meskipun rincian posisi mereka saat ini belum diumumkan ke publik, keempat peneliti tersebut diyakini akan memegang peran krusial dalam proyek superintelligence yang sedang digarap oleh Meta.

Langkah ini menyusul kabar beberapa hari sebelumnya, ketika Meta juga sukses merekrut Trapit Bansal—sosok kunci di balik pengembangan model o1 reasoning milik OpenAI.

Eks OpenAI Diburu Meta, Perebutan Talenta AI Memanas

Dengan tambahan nama-nama tersebut, jumlah mantan karyawan OpenAI yang kini diketahui bergabung dengan perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu telah mencapai sembilan orang—dan angka ini tampaknya belum akan berhenti di situ.

BACA JUGA  DeFAI: Tren Baru yang Gabungkan DeFi dan AI, Apa Hebatnya?

Rekrutmen ini jelas bukan kebetulan. Meta menjalankan strategi yang terukur dalam membangun tim AI kelas dunia—bukan hanya lewat kekuatan dana, tetapi juga melalui akuisisi perusahaan dan perekrutan talenta terbaik di industri kecerdasan buatan.

Apa yang Terjadi di Balik Layar OpenAI?

Gelombang karyawan OpenAI ke Meta memunculkan pertanyaan besar: apa yang sebenarnya terjadi di balik layar? Meski tetap diakui sebagai pelopor inovasi AI, eksodus para peneliti senior menimbulkan dugaan adanya dinamika internal yang kurang stabil.

Di sisi lain, tawaran gaji yang fantastis dari Meta juga menjadi daya tarik yang kuat. Laporan sebelumnya menyebut Meta siap menggelontorkan hingga Rp1,6 triliun untuk merekrut satu karyawan OpenAI—angka yang sulit ditolak, bahkan oleh talenta terbaik sekalipun.

Rp1,6 Triliun per Kepala! Meta Serius Bajak Tim OpenAI

Sampai saat ini, OpenAI belum memberikan tanggapan resmi terkait gelombang kepindahan staf mereka ke Meta. Namun, pengamat menilai langkah agresif ini sebagai salah satu strategi perekrutan paling masif dan terstruktur yang pernah terjadi dalam industri AI.

BACA JUGA  Kata Pengelola Bursa Kripto Soal Regulasi Kripto di Indonesia

Didukung oleh sumber daya melimpah, visi besar, dan tim yang terus diperkuat, Meta tampaknya tidak lagi sekadar mengejar ketertinggalan. Mereka mulai memantapkan posisi sebagai pemimpin dalam perlombaan menuju kecerdasan buatan tingkat tinggi.

Jika tren ini terus berlanjut, persaingan antara raksasa teknologi seperti OpenAI, Meta, dan Google diprediksi akan semakin sengit—dengan masa depan AI global sebagai pertaruhannya. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait