Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, kini menjadi sorotan berkat spekulasi mengenai rumor terkait investasi Bitcoin yang diajukan oleh pemegang saham.Â
Berdasarkan proposal yang diunggah oleh Tim Kotzman di X pada 11 Januari 2025, per 30 September 2024, Meta tercatat memiliki total aset senilai US$256 miliar, dengan US$72 miliar di antaranya berupa kas.
Jumlah kas yang besar ini memunculkan yang pertanyaan menarik: apakah perusahaan harus mulai mengeksplorasi aset yang lebih produktif, seperti investasi BTC, di tengah ancaman inflasi yang terus mengintai?
Ketertarikan Mark Zuckerberg pada Bitcoin
Menurut proposal tersebut, Mark Zuckerberg, CEO Meta, sebelumnya telah menunjukkan ketertarikannya terhadap Bitcoin secara tidak langsung.
“Pendiri, CEO, dan Ketua Meta, Mark Zuckerberg, memberi nama kambing-kambingnya ‘Bitcoin’ dan ‘Max’,” jelas proposal tersebut.
Selain itu, Marc Andreessen, salah satu direktur Meta sekaligus investor awal di industri teknologi, dikenal sebagai pendukung Bitcoin. Andreessen bahkan menjabat sebagai direktur di Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar di dunia.
Ketertarikan pada investasi BTC ini juga mendapatkan dukungan dari beberapa pemegang saham utama Meta lainnya, contohnya seperti BlackRock.Â
“Pemegang saham institusional terbesar kedua Meta, BlackRock, menyarankan bahwa alokasi 2 persen untuk Bitcoin adalah wajar. Alasan di balik alokasi tersebut juga berlaku untuk aset Meta,” seperti yang tercantum dalam proposal tersebut.
Menurut BlackRock, diversifikasi kecil ini mungkin saja dapat memberikan perlindungan nilai tanpa meningkatkan risiko secara signifikan.Â
Hal ini terlihat pada strategi MicroStrategy yang telah mengalokasikan sebagian besar asetnya ke investasi Bitcoin, dengan mencatatkan kenaikan nilai saham hingga 2.191 persen, yang jauh melampaui kinerja saham Meta.
Proposal Investasi Bitcoin dari Pemegang Saham
Berdasarkan proposal investasi Bitcoin yang diajukan oleh Ethan Peck, seorang karyawan di The National Center for Public Policy Research yang mewakili kepemilikan saham keluarganya, ia mengusulkan agar perusahaan mendiversifikasi asetnya dengan memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari langkah strategis.
Investasi Bitcoin (BTC) dapat menjadi langkah cerdas bagi perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut untuk semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin inovasi di era digital.
Semakin banyak perusahaan publik yang mulai melibatkan Bitcoin dalam portofolio keuangan mereka, memberikan Meta peluang untuk menjadi pionir di sektor teknologi dengan mengambil langkah ini.
“Meta selalu menjadi simbol inovasi. Adopsi Bitcoin dapat mempertegas posisi tersebut,” ujar Ethan Peck dalam proposalnya.
Dengan semakin populernya Bitcoin Spot ETF yang digagas oleh BlackRock, serta adopsi Bitcoin oleh beberapa pemerintah di dunia, relevansi aset digital ini dalam sektor keuangan modern semakin menguat.Â
Meski demikian, Meta perlu melakukan analisis mendalam terhadap risiko dan manfaat dari keputusan besar terkait investasi Bitcoin untuk memastikan langkah strategis yang diambil dapat membawa keuntungan jangka panjang.
Belajar dari Keputusan Microsoft
Sementara itu, keputusan Microsoft memberikan sudut pandang berbeda terkait investasi BTC. Baru-baru ini, mayoritas pemegang saham Microsoft menolak usulan untuk menambahkan Bitcoin ke neraca keuangan perusahaan.Â
Alasannya, volatilitas Bitcoin dianggap terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kebutuhan likuiditas perusahaan. Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun cryptocurrency memiliki potensi besar, risiko yang menyertainya tidak bisa diabaikan.
Namun, langkah berbeda mungkin bisa menjadi peluang bagi Meta. Dengan mengambil risiko terukur, Meta mungkin berpotensi memperkuat reputasinya sebagai perusahaan yang berani dan visioner.Â
Pertanyaannya kini, apakah Meta siap mengambil langkah strategis terkait dengan investasi Bitcoin dan memimpin transformasi di era digital? [dp]