MetaMask Mobile Hadirkan Perdagangan Perpetual, Didukung Hyperliquid

Banner IUX

MetaMask mengumumkan integrasi perdagangan kontrak berjangka tanpa batas waktu atau perpetual swaps (perps) ke dalam aplikasi mobile mereka.

Fitur ini didukung oleh mesin perdagangan Hyperliquid, yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi derivatif langsung dari dompet tanpa perlu berpindah ke platform eksternal.

Dengan langkah tersebut, MetaMask memperluas perannya dari sekadar penyedia dompet kripto menjadi pusat aktivitas perdagangan aset digital.

Integrasi ini menandai upaya MetaMask untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin menginginkan akses cepat dan praktis terhadap instrumen perdagangan berisiko tinggi seperti perps.

Hyperliquid, yang dikenal sebagai salah satu bursa desentralisasi dengan volume perdagangan terbesar, dipilih sebagai mitra utama karena ekosistemnya yang kuat serta infrastrukturnya yang mampu menangani transaksi berskala besar.

Menurut laporan industri, Hyperliquid mencatat volume perdagangan hingga ratusan miliar dolar AS per bulan, sehingga kolaborasi ini dipandang sebagai langkah strategis.

BACA JUGA:  ASTER vs HYPE Memanas, BlockDAG (BDAG) Curi Spotlight Lewat BWT Alpine F1

Fitur Perps Resmi Disematkan di MetaMask Mobile

Dalam implementasinya, MetaMask menghadirkan tab khusus bertajuk “Perps” pada aplikasi mobile. Fitur ini memungkinkan pengguna menyetor stablecoin USDC untuk dijadikan margin perdagangan.

Selain itu, sistem menampilkan estimasi biaya gas, potensi slippage, serta status transaksi secara real-time. Dengan begitu, pengguna dapat memantau kondisi pasar sekaligus risiko perdagangan langsung dari aplikasi.

Meski fitur ini telah diumumkan, sejumlah laporan menyebutkan bahwa peluncurannya masih dalam tahap uji coba dan belum tersedia bagi seluruh pengguna secara global.

Beberapa pihak menemukan indikasi melalui bocoran kode aplikasi MetaMask yang memperlihatkan integrasi penuh dengan Hyperliquid, termasuk jalur deposit dan eksekusi order. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai cakupan ketersediaan fitur tersebut di seluruh wilayah.

Hyperliquid sendiri sudah dikenal luas di kalangan pedagang derivatif on-chain. Platform ini menawarkan beragam kontrak perpetual untuk aset kripto utama dengan likuiditas tinggi.

BACA JUGA:  Lion Group Akan Beli Kripto HYPE

Integrasi dengan MetaMask diperkirakan akan memperluas basis pengguna Hyperliquid, mengingat dompet MetaMask saat ini digunakan oleh puluhan juta individu di berbagai negara.

Risiko, Regulasi dan Dampak Pasar

Kehadiran perdagangan perps di dalam dompet MetaMask sekaligus membawa tantangan. Instrumen ini menggunakan mekanisme leverage yang memungkinkan keuntungan besar, tetapi juga berisiko likuidasi jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi trader.

MetaMask mengingatkan bahwa pengguna perlu memahami risiko sebelum memanfaatkan fitur ini.

Dari sisi regulasi, produk derivatif digital termasuk perps berada dalam pengawasan ketat di banyak yurisdiksi. Beberapa negara membatasi atau bahkan melarang perdagangan kontrak semacam ini bagi investor ritel.

Karena itu, belum jelas apakah seluruh pengguna MetaMask di berbagai kawasan dapat langsung mengakses layanan ini. Pihak MetaMask maupun Hyperliquid belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kepatuhan regulasi di wilayah tertentu.

BACA JUGA:  Wikipedia Dapat Saingan Baru, Elon Musk Siap Hadirkan Grokipedia

Meski demikian, langkah ini dipandang sebagai sinyal bahwa perdagangan derivatif desentralisasi semakin memasuki arus utama keuangan digital.

MetaMask, yang sebelumnya dikenal hanya sebagai gerbang menuju aplikasi Web3, kini memperluas fungsinya dengan menghadirkan produk berisiko tinggi namun diminati pasar. Bagi Hyperliquid, kolaborasi ini menjadi peluang memperkuat dominasinya di sektor perdagangan onchain.

Dengan pengumuman ini, MetaMask dan Hyperliquid menegaskan bahwa perdagangan perpetual kini dapat diakses lebih mudah melalui perangkat mobile.

Namun, pertanyaan mengenai skala ketersediaan global dan regulasi masih menjadi faktor penting yang akan menentukan sejauh mana adopsi fitur ini berkembang di masa mendatang. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait