Metaplanet: Adopsi Bitcoin oleh AS Bakal Picu Efek Domino

Simon Gerovich, CEO Metaplanet, memprediksi bahwa rencana adopsi Bitcoin pada cadangan nasional oleh Amerika Serikat dapat memicu efek domino di seluruh dunia, khususnya di Asia. 

Dalam sebuah livestream di kanal YouTube Bitcoin Magazine pada 1 Januari 2025, Gerovich membagikan pandangannya mengenai dampak global yang mungkin timbul dari acara bertema “Michael Saylor US$100K NYE Bitcoin Party” di Miami.

Menurutnya, penggunaan Bitcoin oleh AS sebagai cadangan nasional hampir pasti akan diikuti oleh negara-negara lain dan menciptakan efek domino.

“Jika Amerika Serikat merealisasikan adopsi Bitcoin sebagai cadangan strategis, dunia tidak akan tinggal diam. Mereka akan bertindak,” jelasnya.

Gerovich menyoroti Jepang sebagai contoh negara yang kemungkinan besar akan mengikuti jejak AS. Jepang, yang sering dianggap memandang AS sebagai kiblatnya mungkin akan mengadopsi strategi serupa.

“Jepang adalah salah satu negara yang melihat AS sebagai kakak besar mereka dan mengikuti jejak mereka. Jadi, saya rasa jika Presiden Trump mengadopsinya sebagai Cadangan Strategis, maka Jepang akan melakukan hal yang sama,” tuturnya.

Hal ini juga menjadi sinyal bahwa negara-negara lain di Asia ataupun belahan dunia lainnya untuk meniru langkah tersebut.

Bitcoin: Stabilitas Ekonomi untuk Negara Berkembang

Selain itu, Gerovich menyoroti potensi aset digital dalam membantu menstabilkan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa pemerintah di Timur Tengah secara diam-diam mulai membeli aset digital tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat cadangan finansial mereka. 

Krisis Timur Tengah, Kiyosaki Kritik Keras Biden dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Dalam konferensi di Abu Dhabi, Gerovich memberikan pandangannya tentang tren penggunaan Bitcoin dalam sistem keuangan, yang kini semakin berfokus pada aspek fungsional dibanding sekadar spekulasi.

“Saat konferensi di Dubai dan Abu Dhabi, kami mendengar banyak pendapat dari pemerintah di wilayah tersebut. Saya rasa ini jelas menjadi topik yang sedang diperbincangkan, dan mereka diam-diam membeli Bitcoin di balik layar,” jelasnya.

Konsep dari adopsi Bitcoin untuk diimplementasikan pada sistem keuangan sebelumnya dianggap mustahil. Namun, saat ini, tampaknya gagasan tersebut mulai dipertimbangkan secara serius.

Sebagai contoh, El Salvador telah menjadi pelopor dengan menjadikan aset digital ciptaan Satoshi Nakamoto tersebut sebagai salah satu alat pembayaran yang sah pada 2021. 

Meskipun menawarkan peluang besar, adopsi Bitcoin sebagai cadangan strategis tidak lepas dari risiko. Salah satu tantangan utama adalah volatilitas harganya, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi negara. 

Namun, bagi negara-negara yang ekonominya terganggu oleh konflik atau sanksi internasional, aset digital ini dapat menjadi solusi yang dapat menjawab masalah tersebut. 

Efek Domino Adopsi Bitcoin Oleh AS

Efek domino dari adopsi Bitcoin oleh Amerika Serikat diperkirakan tidak hanya berdampak di Asia, tetapi juga meluas ke berbagai negara lain. 

Hong Kong, misalnya, sedang mempertimbangkan untuk menambahkan aset digital ke dalam cadangan strategisnya sebagai upaya memperkuat stabilitas finansial. Anggota legislatif Hong Kong menilai langkah ini sebagai strategi untuk menghadapi dinamika ekonomi global.

Hong Kong Bakal Gunakan Bitcoin sebagai Cadangan Nasional?

Di sisi lain, Jepang juga mulai mendiskusikan kemungkinan memasukkan aset digital tersebut ke dalam cadangan devisa nasional. Namun, pembahasan ini masih berada pada tahap awal dan memerlukan kajian lebih mendalam.

Selain itu, Suriah tampaknya akan mengikuti jejak ini dengan proposal yang diajukan oleh SECR terkait penggunaan Bitcoin dalam sistem keuangannya. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi ekonomi Suriah.

Adopsi Bitcoin oleh Amerika Serikat berpotensi memulai era baru dalam sistem keuangan global, di mana aset digital menjadi semakin relevan. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada bagaimana setiap negara mampu mengelola risiko yang terkait dengan teknologi ini. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait