IKLAN

Michael Saylor: Bitcoin 100 Kali Lebih Baik Daripada Emas

Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat inflasi, Michael Saylor mengatakan bahwa Bitcoin 100 kali lebih baik daripada emas sebagai penyimpan nilai.

Sebagian investor BTC meyakini bahwa, kripto utama adalah aset safe haven (penyimpan nilai) yang layak disebut sebagai emas digital, bahkan kemampuannya lebih baik dari emas.

Harga Bitcoin dalam satu dekade telah menunjukkan performa yang luar biasa, jauh di atas aset investasi lain, terlebih emas. Ini memberi keuntungan besar bagi para HODLer.

Bitcoin vs Emas 

Berdasarkan laporan Bitcoinist, meski pasar sedang begitu bearish dan menyusutkan nilai BTC begitu parah, mantan CEO MicroStrategy tersebut masih berpandangan positif terhadap Bitcoin.

Saylor masih tetap bullish pada BTC, melihatnya akan kembali berjaya dan harganya akan melesat melampaui ATH saat ini.

“Saya pikir perhentian logis berikutnya untuk Bitcoin adalah menggantikan emas sebagai penyimpan aset nilai yang tidak berdaulat dan emas adalah aset senilai US$10 triliun saat kita berbicara. Bitcoin adalah emas digital, 100 kali lebih baik daripada emas,” ujar Saylor dalam acara Money Festival dari MarketWatch.

BACA JUGA  JPMorgan Resmi Terima Bitcoin ETF sebagai Agunan Pinjaman

Selain itu, dalam acara tersebut Saylor juga mengatakan bahwa dalam 10 tahun ke depan, harga Bitcoin dan mencapai US$500.000 per koin, sembari mengalahkan emas dengan telak.

Memang, BTC sebagai penyimpan nilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan emas, seperti mudah dipindahkan, mudah disimpan, sulit dipalsukan dan berbiaya murah.

Saat ada semakin banyak pihak yang menyadari kelebihan tersebut, itu diperkirakan akan memicu lebih banyak uang yang dilarikan ke BTC untuk disimpan, bukan diperdagangkan.

Di sisi lain, berdasarkan laporan MarketWatch, MicroStrategy kini memiliki sekitar 17.732 Bitcoin yang dia beli dengan harga rata-rata sekitar US$9.500.

Pergerakan Mingguan Harga BTC

Sempat diramalkan akan merosot lebih dalam, ternyata harga BTC masih tertahan dari dorongan bearish pada penutupan pekan kemarin.

Meski gejolak makro begitu negatif bagi pasar kripto, itu tidak membawa harga BTC lebih rendah dari level psikologis US$18.000. Setidaknya tidak terjadi di pagi hari ini.

BACA JUGA  Saldo Bitcoin di Bursa Berkurang Drastis, Ada Apa?

Cointelegraph melaporkan bahwa analis ternama Alex Kruger mencatat bahwa penutupan 19 September dapat menandai titik terendah Bitcoin pada 2022.

Namun, pada saat penulisan, level terendah di pekan kemarin masih lebih tinggi dari titik terendah di 18 Juli 2022. Itu artinya, harga masih dalam kondisi konsolidasi sebelum membentuk sinyal tren jangka pendek terbaru. [st]

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait