Microsoft Siap Beli Bitcoin? Ini Bocoran dari MicroStrategy

Raksasa produsen piranti lunak, Microsoft, diisyaratkan siap membeli Bitcoin (BTC) sebagai investasi strategis perusahaan. Hal itu diasaskan pada “bocoran halus” dari Pendiri MicroStrategy, Michael Saylor belum lama ini di X.

Michael Saylor, Pendiri MicroStrategy, mengatakan dia bersedia untuk memberikan presentasi selama 3 menit kepada dewan direksi Microsoft tentang cara yang benar bagi perusahaan untuk berinvestasi di Bitcoin (BTC).

Hal itu ia ungkapkan di sesi Space di akun X perusahaan VanEck pada Selasa (19/11/2024), yang turut dihadiri oleh Senator AS Cynthia Lummis.

“Aktivis yang menyusun proposal itu menghubungi saya untuk menyampaikan presentasi kepada dewan, dan saya setuju untuk memberikan presentasi tiga menit. Itu saja yang boleh Anda sampaikan, dan saya akan menyampaikannya kepada dewan direksi,” kata Saylor.

Tambah Saylor, akan jauh lebih stabil dan saham yang risikonya jauh lebih rendah jika setengah dari nilai saham perusahaan didasarkan pada aset berwujud atau properti seperti Bitcoin. Menurut dia ada alasan bagus yang bisa disampaikan.

“Saya rasa pemegang saham (Microsoft-Red) harus melakukannya,” tutur Saylor dalam diskusi itu.

Senator Lummis dari Partai Republik sendiri pada Juli 2024 mengajukan RUU Bitcoin yang memungkinkan Amerika Serikat secara berkala membeli BTC setiap tahun dengan sasaran sebanyak 1 juta Bitcoin, sebagai aset cadangan strategis.

Pada Oktober 2024 terungkap dari Microsoft sebuah butir pemungutan suara kepada pemegang saham, apakah perusahaan piranti lunak itu setuju untuk menilai apakah perusahaan siap berinvestasi Bitcoin. Pemungutan suara itu sedianya akan digelar pada pertemuan para pemegang saham pada 10 Desember 2024.

Jajaran dewan direksi merekomendasikan pemegang saham untuk menolak proposal investasi bitcoin microsoft

Tak lama di Oktober 2024 itu, muncul tentangan dari dewan direksi Microsoft yang menyarankan agar para pemegang saham untuk tidak memilih berinvestasi di Bitcoin.

Dalam dokumen resmi itu, disebutkan bahwa Tim Layanan Investasi dan Keuangan Global Microsoft secara rutin meninjau berbagai aset yang dapat diinvestasikan untuk mendukung keberlanjutan operasional perusahaan. Aset yang dievaluasi mencakup opsi-opsi yang diharapkan mampu memberikan diversifikasi, perlindungan terhadap inflasi, serta mengurangi potensi kerugian ekonomi yang signifikan akibat kenaikan suku bunga, termasuk Bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Microsoft Semakin Dalam di Blockchain dan Kripto Lewat Investasi di ConsenSys

Namun, tim tersebut menyimpulkan bahwa aset kripto seperti Bitcoin tidak memenuhi kriteria stabilitas dan keamanan yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan operasional Microsoft, mengingat tingginya volatilitas harga dan ketidakpastian regulasi.

“Aset yang dipilih Microsoft harus mampu menawarkan diversifikasi dan perlindungan inflasi, namun tetap menjaga stabilitas operasional,” tertulis dalam dokumen tersebut.

Dewan direksi Microsoft saat ini terdiri dari 12 anggota, termasuk sang CEO Nadella, yang juga menjabat sebagai ketua, bersama dengan para eksekutif tingkat tinggi dari The Walt Disney Company, Citigroup, Wells Fargo, dan GSK.

Sebelumnya pada 18 November 2024, MicroStrategy mengumumkan telah membeli Bitcoin (BTC) lagi. Kali ini sebanyak 51.780 BTC senilai US$4,6 miliar (setara Rp72,8 triliun), meningkatkan total kepemilikannya menjadi 331.200 BTC, setara dengan sekitar US$30 miliar.

pembelian BTC oleh microstrategy

Berdasarkan penelusuran Redaksi Blockchainmedia.id dari SaylorTracker.com, pembelian terbaru itu adalah pembelian BTC yang ke-45 sejak perusahaan itu pertama kali membeli BTC pada 14 September 2020.

Microsoft Gandeng Aptos, Harga APT Melejit

Pembelian terakhir sebelumnya sebesar US$2,03 miliar pada 11 November 2024 lalu. Dalam kurun 4 tahun itu pula, perusahan publik asal AS itu baru satu kali melakukan penjualan, yakni pada 22 Desember 2022 senilai US$11,8 juta. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait