IKLAN

MicroStrategy Akan Beli Bitcoin Lagi, Setara Rp6,9 Triliun

MicroStrategy akan beli Bitcoin (BTC) lagi senilai US$488 juta (Rp6,9 triliun), setelah pihaknya sukses menjual surat utang (obligasi) perusahaan senilai US$500 juta.

“MicroStrategy hari ini mengumumkan penutupan penawaran obligasi yang telah diumumkan sebelumnya yang jatuh tempo pada tahun 2028. Nilai obligasi yang terjual mencapai US$500 juta dengan tingkat bunga tahunan sebesar 6,125 persen,” menurut keterangan resmi perusahaan, Senin (14/6/2021).

Sebelumnya, MicroStrategy mengumumkan nilai obligasi itu hanya US$400 juta dan kemudian berubah menjadi US$500 juta.

MicroStrategy memastikan nilai Bitcoin yang akan dibeli hanya sekitar US$488 juta, setelah dipotong pajak dan biaya-biaya lainnya.

MicroStrategy Ingin Ngutang Lagi untuk Beli Bitcoin

MicroStrategy pimpinan Michael Saylor memang gemar membeli Bitcoin sejak tahun 2020. Padahal beberapa tahun sebelum itu Saylor masuk kategori kritikus aset kripto itu.

BACA JUGA  Microsoft dan Amazon Didorong Adopsi Bitcoin, Apa yang Terjadi?

Sejak tahun 2020 hingga April 2021, perusahaan memiliki sekitar 92.079 BTC, berdasarkan data dari BitcoinTreasuries.

Itu menjadikan MicroStrategy sebagai perusahaan publik yang memiliki Bitcoin terbanyak dunia.

Peringkat kedua ditempati oleh Tesla (43.200 BTC), perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk. Tesla membeli Bitcoin pada Januari 2021 dan diumumkan pada awal Februari 2021.

Tentang Obligasi

Obligasi pada prinsipnya adalah utang yang diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan aksi korporasi dalam hal ini perusahaan ingin membeli Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangan mereka (aset).

Berperan sebagai peminjam, dalam hal ini pihak MicroStrategy memberikan imbal hasil berupa bunga tahunan. Obligasi US$500 juta itu berbunga 6,125 persen.

Obligasi itu berkategeri “senior note” yang berarti, jikalau kelak perusahaan bangkrut, maka para pemberi utang mendapatkan prioritas paling pertama untuk ditangani.

BACA JUGA  Lyn Alden: Bull Run Bitcoin Masih Jauh

Berutang untuk membeli Bitcoin memang sangat tak lazim sebagai cara mendapatkan modal investasi, terlebih-lebih bagi pembeli kelas “teri” di luar sana.

Namun, trust perusahaan, apalagi sosok ternama Michael Saylor mengalahkan anggapan saran itu.

Hingga detik ini MicroStrategy belum sama sekali menjual Bitcoin yang dibelinya sejak 2020.

Sebagai perusahaan publik, perusahaan wajib mengumumkan secara berkala laporan keuangan mereka, sehingga aset Bitcoin bisa dilihat oleh publik, apakah telah dijual atau tidak.

Tahun lalu Michael Saylor sesumbar berucap pihaknya tidak akan menjual Bitcoin hingga 100 tahun lamanya. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait