IKLAN

MicroStrategy Ingin Beli Bitcoin Lagi, US$600 Juta

MicroStrategy, perusahaan publik asal Amerika Serikat, ingin membeli Bitcoin lagi senilai US$600 juta. Duit sebanyak itu kelak diperoleh melalui penjualan surat utang perusahaan.

MicroStrategy seakan-akan dahaga terhadap Bitcoin. Setelah memiliki Bitcoin sebanyak lebih dari 70 ribu BTC, perusahaan itu ingin menerbitkan surat utang. Kalau ini jadi, maka ini adalah kali kedua, sebelumnya bernilai US$650 juta.

“MicroStrategy bermaksud menggunakan hasil bersih dari penjualan surat utang itu untuk memperoleh Bitcoin tambahan,” sebut perusahaan dalam pengumumannya resminya hari ini, Selasa (16/2/2021).

Pembelian sebelumnya dilakukan pada 2 Februari 2021 lalau, senilai US$10 juta atau setara dengan Rp140 milyar.

Pengumumuman itu diterbitkan hampir bersamaan ketika Bitcoin resmi menyentuh US$50 ribu per BTC untuk kali pertama sepanjang sejarah.

BACA JUGA  Ukraina Kumpulkan Bitcoin Melawan Rusia
Harga Bitcoin terkoreksi, setelah mencapai puncak tertingginya, US$50.600. Sumber: Bitstamp.

Terpantau di Bitstamp via Tradingview.com, harga Bitcoin resmi menyentuh US$50.600 malam ini, pukul 19:33 WIB. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait