Narasi soal harga Bitcoin yang suatu hari bisa mencapai level US$1 juta kembali mencuat. Kali ini, pandangan tersebut dilontarkan oleh Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital.
Bitcoin Jadi Aset Makro yang Diakui Institusi
Dalam wawancara dengan CNBC pada Jumat (13/6), Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, menyatakan bahwa lonjakan ke level tersebut bukan lagi hal mustahil—terutama dengan meningkatnya dukungan dari institusi besar.
Menurut Novogratz, Bitcoin kini telah berevolusi menjadi “aset makro institusional,” berdiri sejajar dengan emas dan perak sebagai penyimpan nilai. Dukungan dari institusi besar seperti perusahaan treasury dan SWF disebutnya semakin mendorong kepercayaan terhadap Bitcoin.
“Semakin banyak orang menyadari bahwa ini adalah cerita yang patut mereka perhatikan. Dan begitu Larry Fink mengatakan bahwa BlackRock mendukung hal ini, semua upaya mendorong bola salju ke atas bukit pun berubah—bola saljunya mulai menggelinding turun dengan sendirinya,” jelas Novogratz.
Institusi Kuasai 31 Persen Bitcoin, Desentralisasi Terancam?
Ia menambahkan bahwa kemudahan akses terhadap aset kripto ini juga membuat lebih banyak investor masuk ke pasar. Dalam pandangannya, jika Bitcoin mampu menyamai kapitalisasi pasar emas, maka potensi harganya bisa mencapai sepuluh kali lipat dari level saat ini.
“Jika kamu melihat kapitalisasi pasar emas dan Bitcoin, Bitcoin masih punya jalan panjang — sekitar 10 kali lipat. Jadi, untuk menyamai posisi emas, harga Bitcoin bisa mencapai US$1 juta,” tambahnya.
Tak hanya dukungan dari korporasi, Novogratz juga menilai minat yang besar dari generasi muda terhadap Bitcoin sebagai faktor penting lain yang juga memperkuat narasi ini ke depan.
Bukan Sekadar Mimpi, Bitcoin Bisa Tembus US$1 Juta
Keyakinan bahwa Bitcoin bisa mencapai harga US$1 juta bukan hanya datang dari Mike Novogratz. Beberapa tokoh ternama lain turut memperkuat narasi ini dengan argumen yang tak kalah kuat.
Michael Saylor, pendiri Strategy, menekankan bahwa kelangkaan pasokan Bitcoin akan menjadi pemicu utama lonjakan harga. Di tengah meningkatnya permintaan dari institusi besar, tidak ada tambahan suplai signifikan yang bisa mengimbanginya.
Sementara itu, Robert Kiyosaki melihat tren ini dari sudut pandang yang berbeda. Penulis Rich Dad Poor Dad tersebut menyebut melemahnya dolar AS sebagai alasan utama banyak orang mulai beralih ke aset seperti Bitcoin.
Dengan pandangan dari berbagai sosok berpengaruh dan momentum positif dari investor institusional yang terus menguat, impian Bitcoin menyentuh angka US$1 juta kini tak lagi terdengar seperti fantasi, melainkan skenario yang makin mungkin terjadi. [dp]