Miliarder Belanda John de Mol yang terkenal dengan acara televisi “Big Brother”, pada hari Senin (9/9/2019) mengatakan ia akan meminta Pengadilan Distrik Amsterdam untuk segera menuntaskan kasus iklan Bitcoin di Facebook yang mencatut namanya. Atas “iklan palsu” yang merugikan citranya itu, John menuntut Facebook untuk segera memenuhi langkah yang tepat dan benar.
Pada Juni 2019, John menuntut Facebook atas iklan Bitcoin yang terbit di platfrom media sosial itu. Tuntutan itu sudah didaftarkan di Pengadilan Distrik Amsterdam dan sudah disidangkan. Namun, John merasa Pengadilan Distrik Amsterdam terlalu lama menuntaskan kasus ini dan belum ada keputusan final. John menyimpulkan ini terjadi karena tidak mungkin mencapai kesepakatan dengan pihak Facebook untuk menghentikan iklan palsu seperti kasus ini.
Ketika kasus itu disidangkan, disebutkan bahwa sangat mungkin bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.
“Namun, setelah tiga bulan negosiasi, sangat jelas bagi saya bahwa tidak mungkin untuk mencapai kesepakatan dengan Facebook tentang iklan Bitcoin yang menyesatkan itu. Di awal-awal Facebook kelihatannya ingin bekerjasama menuntaskan masalah ini. Tetapi, lama-lama Facebook malah enggan mengambil langkah-langkah yang tepat dan benar,” kata De Mol seperti yang dilansir dari Reuters.
Iklan tersebut, yang kini telah dihapus, membujuk orang untuk mengirim uang untuk membeli Bitcoin atau berpartisipasi dalam bisnis terkait cryptocurrency palsu dengan klaim adanya keterlibatan dari John de Mol.
Pengacara John de Mol de Mol mengatakan bahwa konsumen telah tertipu dengan iklan itu senilai 1,7 juta euro (Rp26,3 miliar). Pengacara juga mengatakan bahwa John de Mol hanya satu dari sekian banyak pesohor Belanda yang ditargetkan. [Reuters/vins]