IKLAN

Milyarder AS: Inflasi Tahunan Bisa Membuat Bitcoin Tak Bernilai

Milyarder AS Thomas Peterffy mengatakan bahwa inflasi akan terjadi secara tahunan, sehingga ini dapat membuat Bitcoin menjadi tak bernilai.

Saat ini, bank sentral AS, the Fed, masih dalam sikap agresifnya dalam menaikan suku bunga guna melawan inflasi, dengan yang terbaru telah baik di angka 9,1 persen.

Ini membawa dolar AS kian kuat, sehingga menurunkan selera risiko pada aset seperti saham dan kripto, terutama Bitcoin.

Sejak crash di bulan November 2021, pasar kripto tidak benar-benar memiliki pondasi untuk bangkit karena the Fed terus menopang dolar AS untuk mencetak tertinggi baru dua dekade.

Ini memberi dampak besar bagi mata uang lain, seperti euro, poundsterling dan yen, serta aset kertas dan juga mata uang kripto. Terbukti, dolar AS telah menghantam semuanya di sepanjang semester pertama tahun ini.

BACA JUGA  Tesla Jual Bitcoin, Laba Bersih Rp1,4 Triliun

Inflasi Tahunan akan Membuat Bitcoin tak Bernilai

Berdasarkan laporan Forbes, Peterffy melihat bahwa inflasi ini tidak hanya akan berjalan dalam hitunga bulan, tetapi tahunan.

Pendiri dari broker saham Interactive Brokers ini melihat bahwa inflasi akan menjadi masalah jangka panjang karena beberapa alasan, di antaranya seperti defisit pengeluaran kronis AS dalam beberapa dekade, gangguan pada rantai pasokan global, kurangnya SDM terampil dan kenaikan suku bunga.

“Ketika Fed menaikkan suku bunga, itu meningkatkan jumlah yang harus dibayar negara [AS] untuk membayar utangnya… Ini adalah lingkaran setan yang pada akhirnya akan mengakibatkan meledaknya utang,” ujar Peterffy.

Kemungkinan, apa yang dimaksud Peterffy di sini adalah resesi, di mana ia pun mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengharapkan kejadian di tahun 1980-an, yakni resesi hebat yang dapat menyapu inflasi, tetapi menghantam negara secara brutal.

BACA JUGA  Bitcoin Bull Run 2023, Sanggupkah Bertahan?

Dari situ, ia pun melihat akan ada penurunan lebih lanjut di pasar saham dan juga pasar kripto.

Menyorot ke krisis likuiditas dan penurunan pasarnya, kripto telah ia lihat sebagai “alat penggiring investor ke neraka.” Ia juga memiliki kekhawatiran aset kripto pada akhirnya akan dilarang pemerintah karena terkait penggunaan dalam kegiatan ilegal.

““Saya pikir kemungkinannya sangat tinggi bahwa [Bitcoin] akan menjadi tidak berharga atau dilarang,” tambahnya.

Meski begitu, Peterffy tidak sepenuhnya negatif terhadap kripto, di mana ia masih percaya adanya kemungkinan Bitcoin untuk pulih dan menjadi sangat berharga. Ini pun terlihat dari adanya upaya pemulihan pasar kripto di saat taruhan kenaikan suku bunga the Fed mulai meredup.

Peterffy diketahui masih memegang erat beberapa BTC dan berniat menambahnya jika harga turun lagi ke US$12.000. [st]

BACA JUGA  Penambang Bitcoin Enggan Jual BTC-nya!

 

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait