Milyarder AS Ini Yakin Bank Sentral AS Tidak Akan Pangkas Suku Bunga

Milyarder kapitalis ventura, Chamath Palihapitiya membagikan prediksi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak akan pangkas suku bunga dalam waktu dekat ini.

DailyHODL mengutip cuitan Palihapitiya di platform X bahwa inflasi bisa meroket sekali lagi berdasarkan kenaikan harga minyak akibat eskalasi perang antara Israel dan Hamas.

Sebagaimana diketahui, Palihapitiya dikenal karena analisis ekonominya yang tajam dan prediksi berani. Dia menyatakan keprihatinannya terhadap konsekuensi potensial dari kenaikan harga minyak di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Ia menyoroti konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, serta konflik Rusia-Ukraina, sebagai faktor-faktor utama yang berkontribusi pada ketidakstabilan ini.

Salah satu aspek kunci dari analisis Palihapitiya berkaitan dengan Cadangan Minyak Bumi Strategis (SPR) Amerika Serikat.

Palihapitiya menyoroti data dari The Kobeissi Letter yang menunjukkan bahwa SPR saat ini berada pada tingkat yang historis rendah, hanya dengan sisa persediaan selama 17 hari.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran signifikan tentang kemampuan negara untuk memengaruhi harga minyak dengan melepaskan cadangan dalam situasi krisis.

“Biden menguras SPR untuk membantu menekan CPI (indeks harga konsumen) AS ketika harga minyak nampaknya akan mencapai US$100,” ujar Palihapitiya, seperti dilansir media crypto belum lama ini.

“Bagaimana minyak tidak akan melonjak lagi sekarang dengan adanya dua perang panas (Israel-Hamas dan Rusia-Ukraina) dan pemotongan produksi sebesar 1,5 juta barel oleh OPEC dengan SPR yang berada pada tingkat yang sama seperti pada pertengahan tahun 1980-an?”

Situasi ini di pasar minyak, menurut Palihapitiya, diperkirakan akan memiliki dampak yang luas, terutama terhadap kebijakan moneter The Fed.

Ia berpendapat bahwa Bank Sentral AS akan enggan memangkas suku bunga acuan dalam menghadapi potensi lonjakan inflasi, yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga minyak.

“Jika inflasi kemudian melonjak kembali, apa yang akan dilakukan oleh Fed?” tanya Palihapitiya.

“Bank Sentral AS sudah bermain-main dengan pasar obligasi dan berada di bawah tekanan besar untuk tidak merugikan dan idealnya memulai siklus pemangkasan segera. Ini akan membuat jalur itu menjadi jauh lebih tidak mungkin.”

Penilaian Palihapitiya menekankan interaksi kompleks antara berbagai peristiwa global dan dampaknya pada ekonomi.

Dia menekankan keterkaitan dunia saat ini, di mana peristiwa di satu sudut dunia dapat memiliki dampak bertumpuk pada pasar keuangan dan kebijakan moneter di mana saja. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait