Miris, Pakar Kripto AS Ini Divonis 5 Tahun Penjara Gegara Bantu Korut

Virgil Griffith, warga AS berusia 39 tahun, divonis lebih dari lima tahun penjara federal akibat menasihati Korea Utara (Korut) soal perdagangan kripto. Hal ini merupakan pelanggaran sanksi AS.

Selama beberapa tahun terakhir, Korut dituduh mencuri dari lembaga keuangan, bursa kripto dan bisnis demi membiayai program rudal dan nuklir.

Finbold melaporkan, Griffith divonis pada Selasa (12/04/2022) setelah mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi tahun lalu.

Kendati pihak berwenang AS menolak permintaan Griffith untuk pergi ke Korut, ia mengaku menjadi pembicara pada konferensi kripto di Pyongyang tahun 2019 silam.

Sebagai hacker ternama, Griffith juga dituduh mengembangkan peralatan dan infrastruktur kripto di dalam Korut, menurut berkas sidang yang diajukan jaksa penuntut.

Total 100 orang, termasuk individu-individu yang bekerja bagi pemerintah Korut, menerima nasihat dari Griffith selama konferensi 2019. Informasi yang disampaikan berfokus kepada memakai aset kripto untuk menghindari sanksi dan mencapai kemandirian finansial dari sistem perbankan global.

Beberapa tahun terakhir, Dewan Keamanan PBB dan AS memperketat sanksi terhadap Korut. Hal itu demi mematikan program rudal dan nuklir negara tersebut.

Pada tahun 2018, pemerintah AS merevisi sanksi Korut agar mencakup pelarangan warga AS dengan domisili dimanapun untuk mengekspor teknologi ke Korut.

Kepada jaksa penuntut, Griffith mengaku presentasinya setara dengan transfer informasi teknis ke peserta konferensi.

“Griffith adalah warga AS yang memilih menghindari sanksi negaranya sendiri dan menyediakan layanan kepada kekuatan asing yang mengancam,” jelas jaksa penuntut.

Jaksa menambahkan, Griffith mengetahui Korea Utara bersalah atas kejahatan terhadap warga negara sendiri dan telah membuat ancaman terhadap AS memakai kapabilitas nuklir.

Brian Klein, pengacara pembela Griffith, menggambarkan hacker tersebut sebagai sosok ilmuwan lulusan California Institute of Technology yang bersifat ingin tahu dan hampir terobsesi dengan Korut.

Wills Bentley de Vogeleare, sahabat Griffith, mengatakan bahwa ia percaya FBI bereaksi berlebihan. Griffith, katanya, “tidak untuk mengajar mereka tentang cara menghindari sanksi, tetapi mengajar mereka tentang blockchain Ethereum, sama seperti yang dia lakukan di banyak konferensi serupa di seluruh dunia.”

Sebelumnya, Klein berkata Griffith bekerjasama dengan FBI dan membantu mengedukasi pihak penegak hukum soal dark web yang merupakan jaringan situs terenkripsi dimana pengguna dapat menjadi anonim di internet. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait