Bitcoin sebagai kelas aset baru berbasis ilmu kriptografi dipandang sebagai alternatif untuk meninggalkan sistem ekonomi berbasis fiat saat ini. Bagi Anda yang ingin membeli Bitcoin untuk investasi, blogger aset kripto ternama, Sylvain Saurel memaparkan sejumlah kiat. Artikel ini menempatkan konteks terkini terkait kiat itu.
Pertama, investor perlu termotivasi untuk senantiasa belajar hal-hal baru. Sistem pendidikan tradisional menyiapkan siswa agar mendapat pekerjaan seusai lulus. Tetapi, tidak semua tidak dibekali dengan pemahaman soal sistem ekonomi, terlebih-lebih soal sistem perbankan dan bagaimana cara kerja uang.
Saurel menyarankan investor untuk mempelajari terlebih dahulu soal mengapa sistem ekonomi saat ini tidak adil bagi rakyat. Hal ini berarti investor perlu banyak membaca dan membuka pikiran. Setiap individu bebas membentuk pendapat sendiri tentang kebenaran Bitcoin. Jika investor tidak ingin belajar hal baru, Sylvain menyarankan agar tidak membeli Bitcoin.
Kedua, investor harus berkeyakinan tinggi terhadap Bitcoin. Investor yang tidak punya kepercayaan tinggi akan sulit bertahan dalam revolusi Bitcoin. Sebagai contoh, saat harga Bitcoin longsor pada Maret 2020 dan mencapai harga US$3.200, banyak yang memutuskan menjual rugi.
Sylvain berkata Bitcoin adalah lebih dari sekadar komoditas, melainkan revolusi moneter nyata. Bitcoin tidak akan digantikan oleh aset kripto lain yang mengaku berteknologi lebih canggih dibanding Bitcoin.
Bitcoin bukan hanya teknologi, tetapi uang. Bitcoin merupakan ciptaan unik dan akan semakin diperbaiki seiring berjalannya waktu. Keyakinan terhadap Bitcoin ini akan membantu investor menjalani strategi paling mudah, yaitu menjadi hodler (plesetan dari holder).
Ketiga, investor harus bersabar. Menyimpan Bitcoin untuk jangka panjang adalah strategi yang membosankan. Seperti nasihat George Soros, investor miliarder, investasi yang benar sangat membuat bosan.
Bitcoin bukanlah permainan, melainkan revolusi serius. Dengan membeli Bitcoin, investor memilih mendukung revolusi ini demi membangun masa depan yang lebih baik. Hal tersebut membutuhkan waktu agar potensi penuh Bitcoin mewujud.
Jika investor tidak sabar, maka tindakan buruk yang bisa terjadi termasuk membeli altcoin yang mengaku sebagai Bitcoin berikutnya, menjadi trader Bitcoin tanpa kemampuan yang memadai, dan menjual Bitcoin dengan rugi akibat takut harganya akan turun drastis.
Dengan strategi “HODL”, Sylvain berkata investor akan punya waktu untuk lebih memahami Bitcoin.
Keempat, investor harus mengendalikan emosi. Bitcoin sudah merupakan investasi yang strategis, selebihnya adalah bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk menarik untung.
Contoh investor yang tidak bersabar adalah David Portnoy, sosok trader asal AS yang membeli Bitcoin senilai US$250 ribu. Ketika harganya turun dari US$12,4 ribu ke US$11,2 ribu, ia memutuskan menjual rugi. Portnoy kehilangan US$25 ribu.
Volatilitas harga tersebut tidaklah aneh di sektor aset kripto. Investor yang memahami Bitcoin secara jangka panjang tahu benar bahwa pergerakan harga adalah hal yang lumrah dan tidak perlu ditakuti.
Kelima, investor mesti memiliki visi jangka panjang. Bitcoin bukanlah alat untuk cepat untuk menjadi kaya raya, melainkan alat untuk membebaskan diri dari sistem uang fiat.
Selain itu, Bitcoin bertujuan membangun dunia dengan ekonomi yang lebih adil bagi semua orang dan membuka peluang yang sama.
Sebab itu, strategi paling mudah adalah membeli dan menyimpan Bitcoin hingga potensinya terpenuhi.
Bahwa nilai Bitcoin dipatok secara global dengan dolar AS sebagai bentuk uang fiat nomor wahid, itu adalah salah satu bentuk perlawanan, semata-mata membuktikan kelemahan dolar itu sendiri yang sangat rentan inflasi. [medium.com/ed]