Calvin Becerra, pemilik tiga buah NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) menjadi korban penipuan di platform media sosial Discord. Ia kehilangan tiga NFT tersebut yang bernilai Rp14,3 milyar.
Becerra menjelaskan, oknum yang berpura-pura menjadi pembeli membantunya menyelesaikan permasalahan. Mereka meminta Becerra mengubah setelan di dompet MetaMask yang kemudian memberi akses penipu untuk mencuri koleksi NFT berharga tersebut.
Calvin Becerra Kehilangan 3 NFTÂ
Tiga NFT koleksi BAYC itu bernilai lebih dari US$1 juta. Becerra membeli salah satu NFT tersebut dua pekan lalu senilai 65 ETH setara US$300 ribu. Ia merogoh kocek sebesar 185 ETH setara US$854 ribu untuk tiga NFT menurut riwayat transaksinya di marketplace OpenSea.
Motivator bisnis tersebut tidak mengirim seed phrase atau informasi rahasia lainnya. Ia hanya tertipu dan memberi akses agar transfer terjadi, sehingga oknum kriminal memiliki kendali atas NFT Bored Ape dengan hanya mengandalkan fitur chat di Discord.
Sejumlah pengamat berpendapat pengalaman Becerra tidak bisa digolongkan sebagai peretasan. Dalam kasus ini, Becerra menjadi korban penipuan melalui media sosial.
Platform media sosial acapkali digandrungi oleh kriminal yang mencari untung cepat dengan cara berpura-pura menjadi admin di saluran perusahaan resmi. Becerra percaya dengan metode ini dan kehilangan asetnya.
Ia kemudian menjadi putus asa dalam usahanya memulihkan aset NFT tersebut. Becerra menulis pesan kepada para pencuri sambil memohon untuk menjalin kesepakatan. Pengusaha tersebut berharap ancaman NFT curian itu masuk blacklist akan mengubah pikiran para penipu.
Para pencuri mengabaikan permohonan Becerra dan justru menjual NFT BAYC itu di OpenSea. Becerra sempat memanggil FBI untuk membantu pencurian, tetapi tidak lama kemudian, ia mendapat pertolongan dari komunitas NFT.
Marketplace OpenSea, Rarible dan NFT Trader melarang penjualan NFT curian tersebut pada platform mereka. Akibatnya, pada 3 November lalu, para pencuri mengembalikan satu BAYC.
Hal itu membuat Becerra berterimakasih kepada para oknum.
Kasus ini menyoroti kelemahan keamanan dalam industri NFT. Sejumlah pengamat mengkritik OpenSea dan marketplace lain yang mampu mengendalikan aset yang seharusnya hanya bisa dikendalikan pemilik asli. [beincrypto.com/ed]