Mulai Mei 2020, sejumlah kecil Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tiongkok akan menerima gaji dalam bentuk mata uang digital renminbi yang dibuat oleh Bank Sentral Tiongkok. Langkah itu adalah penegasan bahwa Tiongkok benar-benar telah membuat uang digital menggunakan blockchain dalam sistem yang disebut DC/EP (Digital Currency Electronic Payment).
Pada 15 April 2020 lalu, mata uang digital renminbi bersatuan yuan dalam aplikasi khusus dipertontonkan kepada publik dunia. Kendati tidak secara langsung dipastikan oleh Bank Sentral ataupun pemerintah, tampaknya mata uang digital itu bukanlah isapan jempol.
Buktinya, mulai bulan depan, menurut media lokal, sejumlah PNS di Tiongkok akan menerima sebagian dari gaji bulanan mereka menggunakan mata uang digital itu. Biasanya mereka menerima gaji menggunakan aplikasi mobile banking biasa yang nilai uangnya bukan berwujud mata uang digital, tetapi bentuk uang elektronik non-blockchain.
Menurut laporan media lokal China Star, mata uang digital itu dibayarkan untuk separuh dari tunjangan transportasi pegawai negeri. Di awal akan diujicoba di kota Suzhou.
Sejumlah bank milik pemerintah pun dilibatkan, antara lain Bank of China, Bank Pertanian Tiongkok, Bank Industri dan Komersial Tiongkok dan China Construction Bank.
Mengutip surat edaran resmi, dijelaskan bahwa bank harus menandatangani perjanjian distribusi mata uang digital itu sebelum akhir April. Sebagai bagian dari perjanjian, bank diharuskan meminta PNS untuk memasang aplikasi itu.
“Seperti yang kita pahami, proyek DC/EP telah mencapai tahap pengujian berikutnya. Secara khusus, pengujiannya adalah dengan Bank Pertanian China dan di empat wilayah lain,” kata Matthew Graham, CEO Sino Global Capital pada beberapa waktu lalu, sebelum penampakan dompet digital pada 15 April 2020 lalu. [Decrypt/red]