Laporan VanEck tentang narasi kripto 2025 yang dirilis pada 13 Deseber 2024 mengidentifikasi dua tren penting yang akan mendominasi teknologi blockchain di masa depan: peningkatan aktivitas agen AI dalam ekosistem on-chain dan pemulihan pasar Non-Fungible Token (NFT).
Kedua sektor tersebut diprediksi menjadi pilar utama yang sangat penting dalam evolusi blockchain dan dapat mendorong adopsi yang lebih luas di berbagai industri.
Revolusi AI dalam Blockchain
Teknologi agen AI diprediksi menjadi salah satu elemen penting dalam transformasi ekosistem blockchain. Berdasarkan narasi kripto 2025 dari VanEck, lebih dari satu juta agen AI diperkirakan akan aktif di berbagai jaringan blockchain, mengotomatiskan beragam aktivitas.
Agen AI ini merupakan bot pintar yang mampu bekerja secara otonom, merancang strategi secara real-time berdasarkan data yang tersedia. Teknologi ini telah diterapkan di sektor keuangan, media sosial, hingga gaming, dengan tujuan utama mengoptimalkan hasil dan meningkatkan produktivitas.
Salah satu platform yang berperan besar dalam pengembangan agen AI adalah Virtuals. Platform ini memberikan akses kepada pengguna, bahkan yang tidak memiliki latar belakang teknis, untuk menciptakan agen AI dengan mudah.
Proses ini juga melibatkan kolaborasi dari penyedia dataset, pengembang model, dan penyedia infrastruktur artificial intelligence lainnya. Tidak hanya untuk menjalankan tugas tertentu, agen-agen ini juga dapat dimonetisasi, membuka peluang pendapatan baru bagi kreatornya.
Mengacu pada riset yang mengulas tentang prediksi kripto 2025 pihak mereka mengungkapkan bahwa selain di sektor DeFi (Decentralized Finance), agen AI kini mulai merambah ke berbagai aplikasi lainnya.
“Kami percaya bahwa agen AI akan melampaui aktivitas keuangan. Agen ini dapat digunakan sebagai influencer di media sosial, pemain komputer dalam gaming, dan pendamping interaktif atau asisten dalam aplikasi konsumen,” sebagaimana tercantum pada riset tersebut.
Pertumbuhan teknologi ini sangat menjanjikan, dengan pendapatan agen AI mencapai US$8,7 juta hanya dalam lima minggu terakhir tahun 2024.
Namun, meskipun potensinya besar, beberapa tantangan utama masih harus diatasi. Masalah interoperabilitas antara jaringan blockchain, regulasi yang belum jelas, serta keamanan data menjadi hambatan yang perlu mendapat perhatian lebih agar adopsi agen AI dan blockchain dapat berkembang lebih luas.
Kebangkitan NFT
Pasar Non-Fungible Token (NFT) juga diprediksi akan mengalami pemulihan besar pada tahun 2025 setelah menghadapi tantangan berat selama beberapa tahun terakhir.
Dalam riset tentang prediksi kripto 2025 tersebut, VanEck juga memperkirakan bahwa volume perdagangan NFT akan meningkat sangat pesat, didorong oleh pergeseran fungsi koleksi digital tersebut.
“Meskipun volume perdagangan NFT mungkin tidak kembali ke puncak euforia dari siklus sebelumnya, kami memperkirakan perputaran tahunan sebesar US$30 miliar masih memungkinkan, sekitar 55 persen dari puncak tahun 2021, seiring pasar beralih menuju keberlanjutan dan relevansi budaya dibandingkan sekadar hype spekulatif,” jelas riset tersebut.
Kebangkitan pasar NFT didorong oleh peralihan fungsinya dari sekadar alat investasi semata menjadi media penting yang digunakan untuk bercerita, membangun komunitas, dan mendukung ekonomi digital.
Menurut laporan narasi kripto 2025 tersebut, beberapa proyek seperti Pudgy Penguins dan Miladys telah menunjukkan bahwa NFT dapat melampaui perannya sebagai barang koleksi digital. Pudgy Penguins, misalnya, berhasil menjadi merek konsumen yang menggabungkan elemen fisik seperti mainan dengan identitas digitalnya.
Sementara itu, Miladys memanfaatkan daya tarik komunitas internet untuk menciptakan koneksi emosional yang kuat. Bored Ape Yacht Club (BAYC) tetap menjadi salah satu nama besar dalam ekosistem ini, mempertahankan relevansinya meskipun pasar secara umum masih dalam proses pemulihan.
Ethereum terus mendominasi sektor NFT dengan menguasai sebagian besar volume perdagangan. Dominasi ini tidak hanya terlihat dalam jumlah transaksi tetapi juga dalam nilai proyek-proyek besar yang berbasis di jaringan tersebut.
“Dominasi ini tercermin dalam peringkat kapitalisasi pasar, di mana NFT berbasis Ethereum menduduki seluruh posisi 10 besar dan 16 dari 20 besar, menegaskan peran sentral blockchain ini dalam ekosistem NFT,” seperti yang tercantum pada riset tersebut.
Penggunaan NFT yang semakin meluas dalam tokenisasi aset dunia nyata, gaming, dan media sosial diproyeksikan akan mendorong inovasi tersebut menjadi lebih matang dan berkelanjutan.
Secara kseluruhan, narasi kripto 2025 yang diungkapkan oleh VanEck, terlihat bahwa AI dan NFT akan memainkan peran utama dalam membentuk masa depan blockchain.
Kombinasi dua inovasi tersebut menciptakan ekosistem blockchain yang lebih relevan, menarik, dan inklusif bagi penggunanya. Dengan kedua tren ini, teknologi blockchain akan terus menjadi pusat inovasi global. [dp]