Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum lama ini membuka lowongan kerja terkait blockchain-aset kripto di akun Linkedin resmi NASA.
Disebutkan bahwa NASA memerlukan sejumlah karyawan baru di divisi Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California untuk jabatan Data Scientist. Dalam rincian pekerjaan disebutkan bahwa kandidat karyawan yang memahami teknologi blockchain dan aset kripto dianggap sebagai nilai tambah.
“Kami membuka peluang untuk menjabat sebagai Data Scientist yang akan bertanggungjawab untuk merancang dan mengembangkan aplikasi untuk bidang robotika, kecerdasan buatan, sistem multi fungsi dan komputasi awan. Kualifikasi khusus, berpengalaman di bidang aset kripto dan blockchain adalah nilai tambah,” sebut NASA di Linkedin.
Bukan kali ini saja NASA tampak meminati teknologi blockchain. Pada Januari 2019, NASA mengusulkan kerangka kerja blockchain untuk manajemen lalu lintas udara agar komunikasi semakin aman. Kemudian, pada April 2018, NASA memberikan hibah yang mendukung pengembangan pesawat ruang angkasa otonom yang dapat menerapkan teknologi blockchain untuk membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. [red]