Bursa kripto Coincheck, anak perusahaan dari Monex Group, Inc. yang berbasis di Tokyo, baru saja mengumumkan bahwa pendaftaran pernyataan untuk listing di Nasdaq Global Market telah disetujui oleh Securities and Exchange Commission (SEC).
Dengan persetujuan ini, Coincheck akan menjadi crypto exchange pertama asal Jepang yang melantai di Nasdaq melalui proses “De-SPAC” dengan Thunder Bridge Capital Partners IV, Inc., sebuah Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang juga terdaftar di Nasdaq.
Langkah ini menandai pencapaian penting bagi Coincheck, yang berupaya memperluas akses terhadap pasar modal global dan meningkatkan visibilitas di industri kripto.
Bursa kripto asal jepang ini telah mempersiapkan proses pendaftaran sejak lama, menjalankan kombinasi bisnis yang dikenal sebagai “CCG De-SPAC Transaction.”
Pengumuman pertama rencana ini dilakukan pada 22 Maret 2022, dan telah mengalami beberapa kali amandemen untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini dan persyaratan regulasi.
“Hari ini, kami dengan senang hati mengumumkan bahwa pendaftaran pernyataan pada Form F-4 yang diajukan kepada Securities Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat sehubungan dengan Transaksi CCG De-SPAC telah efektif pada 12 November 2024 (EST),” sebagaimana tercantum pada pengumuman tersebut, Rabu (13/10/2024).
Langkah-langkah selanjutnya dalam proses ini termasuk pertemuan pemegang saham Thunder Bridge pada 5 Desember 2024. Pertemuan ini akan menjadi kesempatan bagi para pemegang saham dari crypto exchange tersebut untuk memberikan suara dan persetujuan akhir atas transaksi bisnis ini.
Jika semua berjalan sesuai rencana, proses penutupan diharapkan selesai pada 10 Desember 2024, dan saham Coincheck dengan ticker “CNCK” dijadwalkan mulai diperdagangkan di Nasdaq pada hari kerja berikutnya setelah penutupan.
Proses De-SPAC ini bukanlah langkah kecil, terutama bagi Coincheck yang merupakan salah satu platform pertukaran kripto terkemuka di Jepang. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor aset digital, bursa kripto ini berharap untuk memanfaatkan listing di Nasdaq sebagai peluang untuk meningkatkan eksposur globalnya.
Coincheck Group menyatakan bahwa pencatatan saham di Nasdaq akan memberikan pengaruh positif terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan tersebut.
“Kami percaya bahwa pencatatan ini akan memberikan Coincheck visibilitas yang lebih tinggi dan akses ke pasar modal global, yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya di tahun-tahun mendatang,” jelas pengumuman tersebut.
Coincheck sendiri merupakan crypto exchange asal Jepang yang sebelumnya mengalami salah satu peretasan crypto terbesar dalam sejarah. Pada Januari 2018, Coincheck mengalami serangan yang mengakibatkan kerugian sebesar US$523 juta dalam bentuk koin NEM (XEM).
Mengacu pada data Statista, serangan ini dianggap sebagai salah satu peretasan terbesar dalam sejarah dan hal tersebut mengguncang kepercayaan pengguna terhadap keamanan bursa kripto.
Meskipun sempat terkena dampak buruk, pertukaran kripto Coincheck berhasil bangkit dengan melakukan berbagai peningkatan keamanan dan mengembalikan seluruh dana pelanggan yang terdampak.
Pada saat itu, Coincheck menggunakan modal internalnya untuk mengganti kerugian sekitar 260.000 pelanggan, sebuah langkah yang diapresiasi oleh komunitas kripto. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan tersebut untuk menjaga kepercayaan pengguna serta memastikan keamanan aset di platform mereka.
Setelah insiden peretasan tersebut, Coincheck secara bertahap kembali meraih kepercayaan di pasar kripto Jepang dan internasional, dengan menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat.
Melalui perkembangan terbaru ini, Coincheck menunjukkan kesiapannya untuk kembali ke panggung global sebagai salah satu platform pertukaran kripto terbesar, bersaing dengan crypto exchange terkemuka lainnya seperti Binance. [dp]