Nasib BTC, Setelah Tanda Bullish di ADA, XLM, AAVE dan CFX

Nasib Bitcoin (BTC) tampak akan cerah setelah altcoin seperti Cardano, Stellar, Aave dan Conflux tunjukkan tanda bullish.

Saat ini, harga BTC masih terjebak di kisaran level US$28.000 dan US$29.000, karena investor tampaknya masih mengamati dampak sentimen global terhadap selera risiko.

Indeks dolar AS kini banyak diprediksikan akan merosot, seiring skema hiperinflasi yang dikhawatirkan investor. Ini diawali oleh runtuhnya beberapa bank AS seperti SVB dan Signature Bank.

Nasib BTC ke Depan 

Berdasarkan laporan Cointelegraph, Direktur Makro Global di Fidelity Investment Jurrien Timmer mengatakan bahwa indeks saham AS S&P500 akan terjebak dalam kisaran 9-bulan dan akan menembusnya.

Gagalnya Bitcoin untuk menembus level US$30.000 telah menarik minat investor ke altcoin, di mana beberapa dari aset kripto mengalami aksi jual ringan. Ini menandakan investor menantikan pergerakan harga yang lebih tinggi.

Altcoin seperti Cardano (ADA), Stellar (XLM), Aave (AAVE) dan Conflux (CFX) menunjukkan tanda bullish, membuat Bitcoin terlihat punya potensi serupa di masa depan.

Analisis Harga BTC

Bitcoin

Pasar Bitcoin tampak menanti lonjakan volatilitas saat cenderung tertahan di kisaran puncak tahun ini.

Jika harga bergerak lebih rendah dari indikator EMA 20-hari (warna biru), maka harga berpotensi merosot ke kisaran puncak sebelumnya di US$25.250.

Namun, jika harga mampu membangun pijakan di atas EMA 20-hari, ini dapat membawa harga BTC melesat ke atas level US$29.000 dan US$30.000.

Posisi indikator RSI dan EMA saat ini mencerminkan adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran untuk BTC.

Di grafik harga daily, kripto ADA, XLM, AAVE dan CFX juga berada di atas EMA 20-hari, menyiratkan altcoin ini masih dalam struktur bullish karena cenderung mendapatkan aksi jual yang ringan saja.

Tentu saja, sentimen global seperti inflasi dan suku bunga AS akan tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi sudut pandang investor terhadap aset berisiko seperti kripto.

Mampu tidaknya harga BTC untuk tetap bertahan di atas level US$28.000 juga menjadi dasaran utama analisis, untuk melihat seberapa kuat pasar mencoba mempertahankan struktur bullish per awal tahun 2023. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait