Hari ini, bank sentral AS akan mengadakan pertemuan menyusul data inflasi di akhir pekan lalu, yang akan menjadi penentu dari nasib harga Bitcoin dan aset kripto lain.
Menanggapi data inflasi terbaru, investor telah bereaksi keras dalam penyusutan selera risiko, membuat pasar saham dan kripto ambruk, termasuk BTC.
Data inflasi yang melebihi perkiraan telah menghantam minat investor akan aset berisiko, memilih beralih ke dolar AS di tengah kekhawatiran yang kian meningkat.
Juga, berdasarkan data tersebut, beberapa ekonom telah memperkirakan bank sentral AS, the Fed, akan mempercepat laju kenaikan suku bunga. Selera risiko akan kian merosot.
Berdasarkan laporan Forbes, Russ Mould, Direktur Investasi di broker AJ Bell, mengatakan ada banyak hal yang bergantung pada keputusan kebijakan the Fed hari ini.
“Investor tampak semakin takut bank sentral akan menjadi lebih agresif dengan laju suku bunga untuk mencoba dan mengekang inflasi, mengingat angka biaya hidup bulan Mei yang lebih tinggi dari yang diharapkan,” tambah Mould.
Sebelum data inflasi Jumat kemarin, ekonom telah memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp). Namun, per awal pekan ini, ekspektasi kenaikan telah ditingkatkan, sehingga perhatian benar-benar tertuju pada pertemuan the Fed nanti malam.
Ekonom Barclays, percaya bahwa pertimbangan manajemen risiko memerlukan tindakan agresif untuk memperkuat kredibilitas the Fed dalam melawan inflasi.
Risiko inflasi berkepanjangan pun telah tercipta dalam beberapa pandangan ekonom, dengan melihat prospek kenaikan suku bunga yang lebih besar, sekitar 100 bp.
Nasib Harga Bitcoin dan Aset KriptoÂ
Tentu saja, harga Bitcoin dan aset kripto hingga pagi hari ini masih dalam tekanan bearish, yang kian terbentuk dengan kuat pasca data inflasi akhir pekan kemarin.
Komunitas kripto semakin suram, dengan ketakutan terjadinya crash lanjutan pada pasar kripto. Crypto winter masih belum ada tanda berakhir.
“Lebih banyak kenaikan suku bunga dari Fed akan mengirim sebagian besar [harga] aset berisiko lebih rendah,” ujar Anthony Denier, Kepala Eksekutif di platform perdagangan Webull.
Anthony pun berpandangan bahwa the Fed kemungkinan akan menaikan suku bunga ke 75 bp, bukan 50 bp, karena tindakan yang lebih agresif masuk dalam antisipasinya.
“Ini akan berdampak buruk bagi aset berisiko [seperti saham dan kripto],” tambah Anthony. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.