Robert Kiyosaki lagi-lagi memberikan nasihat soal Bitcoin, emas, dan perak dalam menghadapi kemungkinan krisis keuangan di masa depan. Sebelumnya, ia memproyeksikan harga BTC bisa mencapai US$250 ribu pada akhir tahun 2025.
Investor kawakan sekaligus penulis buku keuangan Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menyerukan pentingnya kepemilikan aset lindung nilai seperti emas, perak, dan Bitcoin. Seruan ini disampaikan menyusul peringatannya terhadap potensi kehancuran sistem keuangan global akibat meledaknya gelembung utang terbesar dalam sejarah.
Lewat akun media sosial X miliknya pada Senin, 23 Juni 2025, Kiyosaki bertanya kepada publik tentang apakah kita akan menjadi lebih kaya atau lebih miskin ketika gelembung utang terbesar dalam sejarah meledak? Ia menekankan bahwa “pecundang terbesar” adalah mereka yang menyimpan uang dalam bentuk fiat dan obligasi, yang menurutnya merupakan “uang palsu”.
“Jika Anda ingin menjadi lebih kaya ketika gelembung utang global meledak, saya merekomendasikan untuk memiliki emas, perak, dan Bitcoin,” ujar Kiyosaki dalam unggahan tersebut.
Dalam unggahan sebelumnya pada 19 Juni 2025 dalam dua postingan berbeda, Kiyosaki menyebut tahun 2025 sebagai periode yang menandai perubahan terbesar dalam sejarah keuangan dunia. Ia menyarankan publik agar bijak dalam memilih sumber belajar dan menjauhi sistem keuangan konvensional yang selama ini dianggapnya melemahkan individu secara ekonomi.
“Pilih guru Anda dengan bijak, di YouTube, dan simpan emas, perak, serta Bitcoin,” tulisnya.
Ia juga mengkritik keras sistem pendidikan formal yang menurutnya justru menjerumuskan generasi muda ke dalam jebakan utang pendidikan dan keamanan kerja semu.
“Jadilah pemenang. Bukan pecundang berpendidikan tinggi yang mencari keamanan kerja dengan ribuan utang pinjaman mahasiswa,” tulisnya lagi.
Kiyosaki juga menyoroti cara pandang berbeda antara orang kaya dan orang miskin dalam menyikapi aset. Dalam unggahan lainnya di hari yang sama, ia menyatakan bahwa orang miskin terlalu fokus pada harga, sementara orang kaya lebih memperhatikan kuantitas aset yang dimiliki.
“Saya tidak terlalu peduli dengan harga spot emas atau perak. Saya peduli berapa banyak ons emas dan perak yang saya miliki. Hal yang sama berlaku untuk Bitcoin. Saya memperhatikan harga Bitcoin, tapi saya lebih fokus pada berapa banyak Bitcoin yang saya punya,” ujarnya.
Kiyosaki mengaku mulai membeli Bitcoin saat harganya masih US$6.000 per koin. Ia bahkan menyatakan bahwa ia berharap memiliki lebih banyak uang fiat untuk membeli lebih banyak Bitcoin kala itu. Ia memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai US$1 juta per koin pada tahun 2030.
“Memang harga itu penting, tetapi orang kaya menilai yang penting adalah memiliki Bitcoin banyak,” katanya.
Peringatan Kiyosaki ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap tingkat utang negara-negara besar dan ketidakstabilan pasar keuangan. Ia mendorong masyarakat untuk segera mengambil tindakan sebelum terlambat.
“Ambil tindakan dan jadilah lebih kaya, sementara miliaran orang dengan pemahaman usang tentang uang menjadi lebih miskin,” tutupnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Harga Bitcoin Belum Mencapai Puncaknya
Nasihat Bitcoin dari Robert Kiyosaki Sebelumnya
Sebelumnya, Robert Kiyosaki telah berulang kali menyuarakan pandangannya mengenai Bitcoin melalui berbagai unggahan publik. Dalam pernyataannya pada 10 Mei 2025, ia kembali menegaskan bahwa Bitcoin, emas, dan perak merupakan jalan keluar dari sistem keuangan fiat yang menurutnya penuh manipulasi. Ia mengkritik bank sentral seperti The Fed yang dianggapnya mencetak “uang palsu” melalui kebijakan suku bunga.
Lima hari kemudian, pada 15 Mei 2025, Kiyosaki memperingatkan bahwa krisis ekonomi besar berikutnya tidak hanya akan menimpa sektor Wall Street, tetapi juga mengguncang bank sentral. Ia menekankan pentingnya menyimpan aset riil seperti emas, perak, dan Bitcoin, bukan dalam bentuk derivatif seperti ETF.
“Bail yourself out,” tulisnya, sembari mengungkap bahwa ia telah mengoleksi 73 BTC dan menargetkan akumulasi hingga 100 BTC.
Pada 8 Mei 2025, Kiyosaki juga mengungkap alasan mengapa Bitcoin lebih unggul dibanding emas dan minyak. Menurutnya, Bitcoin tidak dapat ditambang ulang seperti komoditas lain, karena pasokannya terbatas pada 21 juta koin. Sebagai pemilik tambang emas dan minyak, ia mengakui bahwa tidak mungkin ia menambang Bitcoin, dan justru inilah yang menjadikannya sebagai aset langka yang sulit dimanipulasi.
Pada 28 Januari 2025, Kiyosaki mengaku telah menukar sebagian simpanan emas dan peraknya untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin. Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube “The Rich Dad Channel”, ia memproyeksikan harga Bitcoin akan mencapai US$250.000 pada akhir tahun 2025.
Sebelumnya lagi, pada 9 November 2024, Kiyosaki menyatakan bahwa ia tidak terlalu peduli pada harga Bitcoin saat membeli, karena yang lebih penting adalah kuantitasnya. Ia menegaskan ingin menambah kepemilikan dari 73 menjadi 100 BTC sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Lebih jauh ke belakang, pada 12 September 2024, ia mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi kehancuran pasar obligasi global. Dalam unggahannya, ia menyarankan publik agar tidak bergantung pada sistem berbasis utang dan mulai melindungi diri dengan memiliki aset seperti Bitcoin.
Rangkaian pernyataan tersebut menunjukkan bahwa sejak pertengahan 2024, Kiyosaki secara konsisten menempatkan Bitcoin sebagai bagian penting dalam strategi perlindungan dan akumulasi kekayaan jangka panjang, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang menurutnya semakin mengkhawatirkan. [ps]