Ethereum ETF kembali mencuri perhatian setelah negara bagian Michigan tercatat sebagai salah satu dari lima pemegang terbesar dalam produk investasi ini. Mengungkapkan peningkatan minat institusional, laporan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menunjukkan bahwa dana pensiun Michigan berinvestasi sebesar US$10 juta di Grayscale Ethereum Spot ETF. Meski begitu, harga Ethereum belum menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Michigan Masuk Top 5 Holder Ethereum Spot ETF!
Sebuah perkembangan besar terjadi dalam dunia investasi institusional ketika negara bagian Michigan mengambil langkah berani untuk mengalokasikan dana pensiun mereka ke Ethereum ETF.
Berdasarkan data terbaru dari laporan Formulir 13F yang diajukan kepada SEC, Michigan kini tercatat sebagai salah satu dari lima pemegang terbesar dalam Grayscale Ethereum Spot ETF dengan memiliki sekitar 460.000 shares pada masing-masing produknya, yang menunjukkan minat signifikan terhadap produk investasi berbasis ETH ini.
Analis Senior ETF di Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut langkah ini sebagai “kemenangan besar bagi Ether.” Ia menyoroti bahwa dana pensiun Michigan menempatkan lebih banyak investasi di Ethereum Spot ETF dibandingkan Bitcoin Spot ETF, meskipun performa Bitcoin lebih stabil belakangan ini.
“Bukan hanya dana pensiun Michigan membeli Ethereum ETF, tetapi mereka juga membeli lebih banyak daripada Bitcoin Spot ETF, sebesar US$10 juta dibandingkan US$7 juta, meskipun Bitcoin naik tajam dan Ether turun,” ungkapnya di X.
Reaksi dari komunitas kripto pun beragam. Sebagian kalangan melihat langkah ini sebagai tanda positif yang bisa mendukung Ethereum dalam jangka panjang, namun ada pula yang skeptis dan mempertanyakan mengapa Michigan lebih memilih ETH dibandingkan BTC.
Ethereum telah menunjukkan volatilitas harga yang tinggi, tetapi minat institusional yang meningkat seperti ini bisa memberikan sinyal positif bagi ekosistem ETH, meskipun harganya saat ini tetap berada di bawah tekanan.
Minat Meningkat Tapi Harga ETH Tetap Lesu
Meskipun minat terhadap Ethereum Spot ETF di kalangan institusi besar meningkat, harga ETH saat ini justru kembali mengalami penurunan, turun ke sekitar US$2.400 dalam sepekan terakhir setelah sebelumnya tertahan di level US$2.500.
Penurunan ini sebenarnya sudah diperkirakan oleh beberapa ahli, yang melihat adanya tren bearish berkelanjutan pada Ethereum, salah satunya adalah Alan Santana.
Dirinya mengungkapkan bahwa sejak Maret 2024 upaya pemulihan harga dalam channel ini telah gagal dan mengindikasikan sinyal bearish yang sangat kuat.
Minat Ethereum ETF memang meningkat tetapi harganya terjebak dalam pola penurunan (descending channel) yang terus menahan harganya dan menyoroti bahwa harga ETH berulang kali gagal melewati resistance level penting.
Ia memperkirakan bahwa jika harga terus tertahan, Ethereum berpotensi jatuh lebih dalam menuju support level yang lebih rendah dan memprediksi bahwa tren bearish ini kemungkinan besar akan terus berlanjut.
“Penarikan terbaru Ethereum hanya menghasilkan pemulihan kecil dibandingkan sebagian besar proyek lainnya,” ungkapnya.
Analis lain, Benjamin Cowen, juga mengamati pola serupa. Melalui unggahan di media sosial X, Cowen menunjukkan bahwa pergerakan harga Ethereum tahun ini mengikuti pola yang mirip dengan pergerakan tahun 2016.
“Pada tahun 2016, ETH mengalami penurunan besar di bulan April, Agustus, dan Desember. Tahun 2024, ETH sudah mengalami penurunan besar di bulan April dan Agustus,” ungkapnya.
Ada kemungkinan besar bahwa pola yang sama akan terulang, dengan satu penurunan lagi sebelum akhir tahun sebelum memasuki fase bullish.
Walaupun tren harga ETH masih menurun, ada optimisme terhadap masa depan Ethereum ETF di kalangan institusional. Langkah berani Michigan ini tidak hanya memberikan dorongan psikologis tetapi juga menandakan adanya minat yang berkelanjutan dari entitas besar terhadap Ethereum meskipun volatilitas harganya masih tinggi. [dp]