Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan blockchain semakin pesat, dan tidak hanya terbatas pada sektor swasta. Pemerintah di banyak negara kini mulai memanfaatkan potensi teknologi ini untuk memperkuat berbagai sektor.
Di Asia Tenggara, beberapa negara seperti Malaysia dan Vietnam telah memulai inisiatif blockchain nasional yang ambisius. Namun, bagaimana dengan Indonesia? Apakah negara kita siap mengikuti langkah serupa?
NDAChain: Ekosistem Blockchain Nasional VietnamÂ
Vietnam baru saja mengambil langkah besar dengan meluncurkan NDAChain, blockchain nasional yang dikembangkan oleh Asosiasi Data Nasional (NDA). Peluncuran ini dilaporkan oleh media yang dikelola oleh Komite Partai Kota Ho Chi Minh, SGGP, pada Sabtu (19/07/2025).
NDAChain dirancang untuk memperkuat sektor pemerintahan, keuangan, dan kesehatan dengan teknologi yang lebih aman dan transparan. Platform ini juga mendukung sektor logistik dan pendidikan, memperluas dampaknya ke berbagai industri.Â

Salah satu fitur unggulannya adalah NDA Trace, solusi yang memungkinkan produk dilacak secara real-time dari produksi hingga ke konsumen. Setiap produk diberi kode unik yang mencatat dan memverifikasi setiap langkah dalam rantai pasokan, menjadikannya aman dan tidak bisa dimanipulasi.Â
Dengan NDAChain, Vietnam berharap dapat memperkenalkan sistem yang lebih efisien dan aman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Platform ini bertujuan meningkatkan standar pelacakan, keamanan data, dan transparansi di seluruh ekosistem digital negara.Â
Malaysia Maju dengan Proyek MBI
Tak hanya Vietnam, Malaysia juga telah memulai blockchain nasional melalui inisiatif Malaysia Blockchain Infrastructure (MBI), yang digagas oleh MIMOS Berhad. Proyek ini menggunakan Zetrix sebagai rantai utama dan mengintegrasikan jaringan publik seperti Ethereum dan Solana.
Malaysia Sudah Punya Infrastruktur Blockchain Nasional, Indonesia Kapan?
MBI bertujuan menciptakan ekosistem terintegrasi yang mencakup layanan seperti MyDigitalID, NFT, DeFi, dan tokenisasi RWA, untuk mendukung transformasi digital yang lebih luas di negara tersebut.
Langkah ini menunjukkan komitmen Malaysia dalam mengadopsi blockchain untuk membangun infrastruktur yang lebih canggih dan aman. Melalui MBI, negara ini berupaya menciptakan landasan teknologi yang solid dan menjadi pionir di Asia Tenggara.Â
Indonesia Masih Fokus pada Regulasi
Di sisi lain, Indonesia masih lebih fokus pada pembentukan kerangka hukum yang kuat terkait blockchain dan kripto. Saat ini, pemerintah tengah menggodok berbagai regulasi untuk mengawasi kripto, ICO, dan berbagai aspek lainnya.
Selain itu, Indonesia juga tengah merancang CBDC melalui Project Garuda, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi digital. Proyek ini diharapkan dapat memberikan landasan yang lebih jelas bagi adopsi teknologi di masa depan.Â
Meskipun tampak tertinggal dibanding negara tetangga, fokus Indonesia pada regulasi yang jelas dan terstruktur menunjukkan keseriusan dalam menciptakan fondasi yang kokoh. Langkah ini penting agar adopsi blockchain dapat dilakukan dengan aman dan terjamin.
Akankah Indonesia Mengembangkan Blockchain Nasional?
Perkembangan blockchain di Asia Tenggara menunjukkan potensinya sebagai pendorong digitalisasi sektor publik dan swasta. Proyek Vietnam dan Malaysia dapat menjadi contoh bagi Indonesia, namun memerlukan kesiapan infrastruktur dan regulasi yang matang.Â
Blockchain memiliki potensi besar untuk mempercepat kemajuan digital yang lebih transparan dan efisien. Teknologi ini dapat mendukung berbagai sektor, dari pemerintahan hingga ekonomi digital, dengan lebih baik.
Jika Indonesia dapat menciptakan kerangka regulasi yang lebih komprehensif, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengembangkan blockchain nasional sendiri dalam waktu dekat. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.