NFT sedang laku keras. Seniman grafis Mike Winklemann alias Beeple, berpendapat situasi saat ini adalah gelembung. Sedangkan Pompliano yakin nilainya justru terus menguat.
“Saya pikir ini adalah gelembung kalau bicara jujur. Saya melihatnya seperti analogi awal Internet saat ada gelembung kemudian itu meletus,” ucap Winklemann.
Kendati demikian, pendukung Bitcoin, Anthony Pompliano meramalkan pematangan kegunaan NFT selain penjualan dan pembelian.
Ia melihat pertumbuhan pasar sekunder dalam bentuk pendapatan melalui aset NFT.
Pomp menggambarkan pasar NFT saat ini sebagai sesuatu yang lebih besar. Seperti Internet yanng memaksa aplikasi baru dan cara baru menyelesaikan beragam masalah, NFT juga akan mengubah status quo.
Dilansir dari podcast pribadi Pomp beberapa waktu lalu, Pompliano menyampaikan pandangannya soal NFT dengan menjelaskan pasar sekunder.
Ia mengambil contoh museum virtual yang dapat diakses melalui virtual reality. Pemilik aset NFT dapat menampilkan properti mereka dalam musem itu dan menerima royalti dari para pengunjung.
Menurut Pomp, dalam museum virtual ini, seseorang dapat membeli barang digital dan memajang barang itu di museum tersebut. Pengunjung dapat masuk realitas virtual dan mendatangi tempat itu.
Nilai Langka NFT
Selain itu, Pompliano menyoroti aset kripto berjenis khusus itu dapat menjamin penghasilan dari penjualan pasar sekunder.
Dalam hal tiket acara, pembeli hanya membayar sekali saja kepada penjual. Dengan tiket NFT, penghasilan dapat diotomasi setiap kali tiket tersebut dijual ulang.
“Untuk barang digital, saya bisa memasukkan kode ke aset itu dan berkata setiap kali barang ini berpindah tangan saya dapat 10 persen,” jelas Pomp.
Sebelum Covid, pasar sekunder tiket diperkirakan mencapai US$15 milyar, di mana tidak satu peserpun yang didapatkan artis atau penyelenggara acara.
Argumen melawan NFT tetap mekar, terutama saat artis tenar mampu meraup penghasilan luar biasa.
Pompliano membantah argumen dengan dasar kelangkaan. Ia berkata NFT sebenarnya mengikuti hukum permintaan dan penawaran yang sama seperti pasar lain, termasuk di pasar aset kripto secara umum.
“Apa yang mendorong harga Bitcoin? Kelangkaan, ada 21 juta BTC. Apa yang mendorong pasar seni tradisional? Kelangkaan. Apa yang mendorong harga sepatu kets dan ekonomi beserta budaya terkait? Kelangkaan,” jelas Pomp.
Mengikuti pola pikir tersebut, penaksiran US$69,3 juta bagi “The First 5000 Days” karya Beeple masuk akal.
Vignesh Sundaresan, pemenang lelang karya tersebut, menggambarkannya sebagai perwakilan 13 tahun usaha, melampaui kemampuan dan teknik dan menampung waktu serta tidak bisa diretas.
Sundaresan meyakini karya seni tersebut kelak bisa bernilai US$1 milyar. Entah kapan Sundaresan bisa menjual itu ya? [newsbtc.com/ed]