Sebuah kontroversi datang ke sektor yang sedang sangat panas dan menjadi hype, yakni token non-fungible (NFT), yang digunakan untuk menjalankan praktek pencucian uang.
Apa Itu Pencucian Uang?
Pencucian uang adalah sebuah praktek untuk mengubah uang yang awalnya berasal dari hasil tindak ilegal, seperti pencurian, perdagangan narkoba, korupsi dan sebagainya, menjadi seolah berasal dari sumber yang sah dan wajar.
Di Indonesia sendiri, Kegiatan pencucian uang pada dasarnya memang suatu tindakan kriminal yang memiliki dasar hukum yang sudah jelas.
Siapa pun yang diketahui melakukan kegiatan ini, akan dijerat dengan hukuman berat dan juga wajib untuk mengembalikan sejumlah dana ataupun aset yang sedang disembunyikannya tersebut.
Apa Itu NFT?
NFT adalah koleksi digital yang berjalan di jaringan blockchain dari hasil tokenisasi suatu karya berupa file gambar, video, musik, foto dan sebagainya.
Kepemilikan pada NFT akan tercatat di jaringan blockchain, sehingga kepemilikan asli dan sah dapat dipertanggungjawabkan karena kasus plagiarisme masih marak terjadi di dunia digital.
Selain itu, NFT juga tengah menjadi hype panas di industri kripto karena terus mencetak pertumbuhan transaksi yang fantastis meski pasar kripto sedang dilanda koreksi hebat.
Menjadi token yang tidak dapat dipertukarkan, alias masing-masing token memiliki nilainya tersendiri, NFT hanya bisa didapatkan melalui transaksi jual-beli di marketplace khususnya.
Pencucian Uang di NFT
Meski terdengar mengejutkan, tetapi sistemnya yang tidak terdesentralisasi telah membuat sebuah celah bagi para pelaku kriminal untuk melakukan pencucian uang mereka di NFT.
Dengan mudahnya, NFT bisa menjadi alat untuk membersihkan noda kejahatan pada uang yang didapat dari hasil tindak kejahatan.
Mengapa? Itu karena NFT dan perdagangan kripto telah menyediakan semacam ruang abstraksi untuk para pelaku kriminal, sangat mudah digunakan, efektif dan gratis dari sisi layanan, serta banyaknya fitur privasi.
Lalu, bagaimanakah cara melakukan pencucian uang melalui NFT?
Berdasarkan laporan dari Makeuseof, Senin (17/1/2022), ada tiga langkah utama untuk melakukan praktek ilegal tersebut melalui token non-fungible, yaitu:
- Organisasi kriminal menciptakan NFT unik dan memasarkannya di marketplace NFT,
- Organisasi kriminal membeli NFT itu sendiri dari marketplace dengan menggunakan identitas yang mengaburkan tautan yang mengarah ke dirinya,
- Ulangi.
Ini adalah gambaran sederhana dari sebuah praktek pencucian uang melalui NFT yang pada akhirnya ini akan bermuara ke penggunaan dompet kripto dan bursa kripto untuk mengonversikannya ke mata uang fiat.
Jika NFT ciptaan kriminal tersebut telah ditransaksikan beberapa kali, maka aset kripto terkait pun akan menjadi bersih sehingga proses pencucian uang dapat dikatakan telah berhasil.
Memang, dengan adanya teknologi blockchain, kita dapat mengetahui asal dompet dari suatu aset.
Tetapi, untuk mengetahui siapakah pemilik sebenarnya dari dompet tersebut adalah suatu hal yang berbeda karena ini menyangkut urusan identitas. Konsep desentralisasi tidak menyimpan data pribadi pengguna seperti nama, alamat dan sebagainya.
Dalam laporan Chainalysis pun dikatakan bahwa NFT memiliki kelemahan.
NFT seharusnya dipakai untuk mentautkan blockchain dengan dunia fisik, sehingga harus disertai dengan produk yang menjadikan investasi NFT seaman mungkin. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya transaksi untuk aksi pencucian uang.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Diharapkan, marketplace NFT dapat menerapkan apa yang saat ini diterapkan oleh bursa kripto terpusat (CEX), yakni menerapkan adanya proses Know-Your-Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML) secara penuh.
Ini juga sama seperti apa yang diterapkan oleh pasar koleksi tradisional (karena NFT adalah koleksi digital), guna memitigasi risiko terjadinya kegiatan pencucian uang di dalamnya.
Selain itu, risiko pencurian akun di NFT juga harus dijadikan suatu keutamaan karena ini bisa sangat merugikan pengguna. Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan keamanan otentikasi dua faktor.
Tentu saja, kita ingin sektor NFT menjadi sektor yang bersih dan murni, terutama untuk peningkatan nilai dari suatu aset yang jelas naik karena peminat, bukan aksi goreng-goreng karena ulah pencuci uang.
Tingkat keamanan dan verifikasi yang mumpuni layaknya bursa kripto dapat menjadi sebuah solusi nyata bagi menjaga kebersihan sektor NFT dari tindak kriminal. [st]