NFT alias Non-Fungible Token atas cuitan Jack Dorsey tahun 2006, akhirnya laku terjual senilai US$2,9 juta (Rp41 milyar) lewat lelang.
Cuitan yang berisi tulisan “just setting up my twttr” bertanggalkan 21 Maret 2006 itu dilelang oleh Dorsey melalui pasar NFT, Valuables sejak 16 Desember 2020. Valuables merupakan tempat pengguna dapat melelang cuitan mereka dalam bentuk NFT.
Barulah kemarin, 22 Maret 2021, “aset kripto unik” itu laku terjual senilai US$2.915.835,47 dengan aset kripto 1630,5825601 ETH. Pembelinya, bernama pengguna Twitter, Sina Estavi asal Malaysia.
Jack Dorsey memastikan cuitan tersebut akan terus berada di akun Twitter-nya, meski “versi kriptonya” sudah laku terjual.
“Pengguna yang membeli NFT itu pada dasarnya ‘membeli sertifikat digital cuitan itu’. Sifatnya unik, sebab telah ditandatangani dan diverifikasi oleh si empunya cuitan,” jelas Valuables di Twitter.
Pembeli NFT cuitan Dorsey adalah Sina Estavi, CEO Bridge Oracle, sistem oracle publik berdasarkan jaringan Tron.
Pendiri Tron, Justin Sun, juga ikut lelang tersebut dan menawar US$2 juta tetapi kalah telak dari Estavi.
Sebelumnya, Sun juga ikut serta dalam lelang NFT karya seniman Mike “Beeple” Winklemann di rumah lelang Christie.
Tapi ia kalah juga. Akhirnya itu laku terjual oleh penawar tertingginya, yakni Vignesh “Metakovan” Sundaresan asal Singapura dengan harga US$69 juta.
Pasca penjualan itu, Dorsey mengumumkan akan menukar dana hasil lelang menjadi Bitcoin dan disumbangkan kepada lembaga amal GiveDirectly.
NFT adalah tipe token kripto yang unik secara kriptografis dan dapat dipakai untuk memverifikasi keaslian kepemilikan.
NFT tidak dapat dipertukarkan dan dapat diterbitkan hanya satu atau dalam pecahan kecil.
Dalam beberapa bulan terakhir, popularitas NFT meledak. Pasarnya melampaui US$250 juta dan bernilai tunggal di harga hingga US$69 juta. [ed]