Nilai transaksi Bitcoin di pasar gelap alias dark net meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2017, setara dengan Rp5,6 triliun, menurut kajian Bitfury.
Serupa dengan uang dolar dan mata uang bernilai lainnya, Bitcoin juga digunakan di banyak transaksi di pasar gelap alias dark net.
Menurut Bitfury, pada kuartal pertama tahun 2019, sejumlah pelaku di pasar gelap berhasil mengumpulkan lebih dari US$240 juta (Rp3,5 triliun dengan kurs hari ini) dalam bentuk Bitcoin. Besaran itu naik dari US$87 juta pada kuartal pertama pada tahun 2017. Angka itu melonjak lebih tinggi lagi pada tahun 2020 menjadi US$384 juta (Rp5,6 triliun).
Kendati tergolong cukup besar, transaksi menggunakan Bitcoin sedikit mereda, karena ada tekanan besar oleh penegak hukum, kata Marina Khaustova, CEO Bitfury.
Secara keseluruhan dark net mengumpulkan sekitar 47.000 Bitcoin pada kuartal pertama tahun 2020. Namun sekarang, ada kecenderungan beralih ke aset kripto lain, seperti Monero (XMR) dan Litecoin (LTC).
“Penurunan penggunaan Bitcoin adalah penanda semakin lebih diterimanya aset kripto lain oleh pelaku di dark net,” kata Marina.
Menurut Marina, sejauh ini pada tahun 2020, sekitar 45 persen pelaku di dark net mengirim dan menerima Bitcoin dari bursa aset kripto yang tak mewajibkan syarat Know Your Customer (KYC) dan menggunakan layanan “bitcoin mixer” agar lebih sulit dideteksi oleh pihak berwenang. [Forbes/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.