Di tengah upaya industri kripto mencari legitimasi dari para regulator, kabar menarik datang dari salah satu pemain besarnya: OKX. Crypto exchange ini dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana untuk melantai di bursa saham AS lewat penawaran saham perdana (IPO). Jika benar, ini bisa menjadi langkah strategis bagi mereka.
IPO OKX di Depan Mata, Siap Menggebrak Pasar AS?
Kabar soal rencana IPO OKX mencuat dari Yueqi Yang, reporter The Information, yang menyebut dalam unggahannya di X bahwa OKX tampaknya tengah mempertimbangkan untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat.
“OKX, salah satu dari tiga bursa kripto terbesar di dunia, akan mempertimbangkan untuk melakukan IPO di Amerika Serikat, setelah kembali meluncurkan layanannya di negara tersebut pada bulan April,” tulis Yueqi, Senin (23/06/2025).
Hal ini diperkuat oleh laporan Decrypt yang dipublikasikan pada Senin (23/06), mengutip wawancara antara The Information dan Haider Rafique, CMO OKX. Dalam wawancara tersebut, Rafique menegaskan bahwa perusahaan memang sedang membuka opsi untuk go public.
“Kami pasti akan mempertimbangkan IPO di masa depan, dan jika itu terjadi, kemungkinan besar akan dilakukan di Amerika Serikat,” ujar Rafique dalam wawancarannya.
Meski belum ada jadwal resmi atau dokumen pengajuan publik, sinyal ini sudah cukup menunjukkan arah strategi OKX. Apalagi, sejak April lalu, bursa kripto ini memperkuat kehadirannya di AS dengan membuka kantor pusat regional di San Jose, California.
Rencana IPO OKX juga muncul beberapa bulan setelah mereka menyelesaikan penyelesaian hukum sebesar US$500 juta dengan Departemen Kehakiman AS terkait dugaan pelanggaran aturan transmisi uang.
Dengan latar belakang tersebut, langkah menuju IPO bisa jadi bagian dari strategi perusahaan untuk membangun kembali kepercayaan publik dan regulator, sekaligus menegaskan komitmen pada transparansi dan kepatuhan regulasi.
Perusahaan Kripto Mulai Mendominasi Pasar Publik
Fenomena ini bukan hal baru. Selain OKX, Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC, sudah melantai di NYSE dengan penggalangan dana sekitar US$1,1 miliar. Sementara itu, Gemini juga tengah menyiapkan rencana IPO setelah mengajukan dokumen ke SEC.
Tren ini menunjukkan bahwa perusahaan kripto mulai mencari legitimasi lewat pasar modal, memanfaatkan regulasi AS yang semakin terbuka terhadap industri kripto. Langkah ini dianggap penting untuk memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif dan teregulasi.
Di sisi lain, salah satu kompetitor utama OKX, Binance, belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukan IPO. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai tantangan hukum yang dihadapi di beberapa negara, termasuk AS.
OKX, Bitget, dan Bybit: Membedah 3 Crypto Exchange Raksasa di 2025
Dengan OKX yang semakin dekat melantai di bursa, pertanyaan besar muncul: apakah Binance akan mengikuti langkah tersebut atau tetap bertahan sebagai perusahaan privat. Meski belum pasti, keberhasilan IPO OKX dapat menjadi tekanan besar bagi bursa kripto tersebut untuk bergabung dalam arus ini. [dp]