OM Anjlok Parah, CEO MANTRA Bakal Bakar 300 Juta Token

Keruntuhan harga koin MANTRA (OM) membuat para investor kehilangan arah. Dari sekitar US$6,30, nilainya ambruk hingga hanya US$0,52 pada hari minggu (13/4/2025).

Di tengah kabar miring dan keresahan komunitas, CEO MANTRA, John Patrick Mullin, mengambil langkah mengejutkan, ia menawarkan untuk membakar 300 juta koin OM yang sebelumnya dialokasikan untuk tim internal.

Langkah ini bukan sekadar strategi pasar, melainkan usaha terbuka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak main-main soal tanggung jawab.

Berdasarkan laporan Binance, token yang akan dibakar mewakili sekitar 16,88 persen dari total pasokan OM dan seharusnya baru dirilis antara April 2027 dan Oktober 2029.

Namun melihat krisis kepercayaan yang makin meluas, Mullin memutuskan untuk mempercepat proses pemulihan psikologis pasar dengan cara ekstrem, yakni menghilangkan hak istimewanya sendiri.

Bukan Aksi Jual Orang Dalam, Tapi Efek Likuidasi

Salah satu tuduhan yang paling ramai dibicarakan setelah anjloknya harga OM adalah soal kemungkinan penjualan besar-besaran oleh tim inti MANTRA. Namun Mullin dengan tegas membantah isu tersebut.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar koin OM justru masih berada di bawah kendali resmi perusahaan, dan bukan diperdagangkan diam-diam oleh individu internal.

Menurutnya, penyebab utama kekacauan harga ini adalah gelombang likuidasi besar yang terjadi di bursa-bursa sentralisasi. Artinya, ketika harga mulai tergelincir, sistem perdagangan otomatis dari platform-platform tersebut melakukan penjualan cepat yang memperparah penurunan.

Singkatnya, ini semacam efek domino digital yang sulit dikendalikan begitu sudah dimulai.

“Sebagian besar token masih dalam kendali kami, dan tidak ada penjualan pribadi oleh tim,” ujar Mullin.

Rencana Buyback dari Dana Ekosistem MANTRA

Untuk melengkapi aksi pembakaran token tim, MANTRA juga akan memanfaatkan Dana Ekosistem senilai US$109 juta untuk membeli kembali, alias buyback, koin OM dari pasar dan kemudian membakarnya. Strategi ini ditujukan agar pasokan token berkurang drastis, memberi dorongan psikologis dan struktural terhadap harga.

Jika dianalogikan, langkah ini mirip seperti perusahaan publik yang membeli kembali sahamnya saat nilainya anjlok, untuk memberi sinyal ke pasar bahwa mereka yakin akan pemulihan dan potensi masa depan.

Namun, tentu saja, di dunia kripto, aksi semacam ini tidak selalu memberikan jaminan keberhasilan. Tapi setidaknya, ini memberi kesan bahwa MANTRA tidak akan hanya duduk diam melihat proyeknya runtuh.

Keputusan Akhir Diserahkan ke Komunitas

Menariknya, Mullin juga menambahkan bahwa keputusan apakah ia akan mendapatkan kembali alokasi koin timnya di masa depan akan sepenuhnya bergantung pada komunitas.

Hal ini membuka ruang diskusi yang lebih demokratis di dalam ekosistem MANTRA, terutama di tengah banyaknya proyek kripto yang masih dijalankan secara tersentralisasi meski mengaku “berbasis komunitas.”

Pendekatan ini juga bisa dibilang cukup unik, karena jarang ada pimpinan proyek yang bersedia melepaskan hak kepemilikannya hanya untuk menyelamatkan reputasi proyek. Di sisi lain, ini bisa dilihat sebagai langkah sadar diri yang menyadari bahwa rasa percaya sulit dibangun kembali dengan kata-kata saja.

Harga OM Mulai Pulih Perlahan

Walau harga koin OM belum kembali ke posisi semula, saat ini nilainya mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan diperdagangkan di sekitar US$0,75. Angka ini memang masih jauh dari puncaknya, namun cukup untuk memberi sedikit napas bagi para investor yang sempat panik.

Ke depan, pertanyaan terbesarnya adalah: apakah langkah-langkah ini cukup untuk memulihkan kepercayaan komunitas dan menarik kembali minat dari pasar yang sempat kecewa? Atau, seperti banyak proyek lainnya, ini hanya akan menjadi catatan singkat dalam sejarah kripto yang penuh naik-turun?

Terlepas dari hasil akhirnya, satu hal pasti, MANTRA sedang bertaruh besar, bukan hanya pada strategi pasar, tetapi juga pada komitmen untuk kembali menjadi proyek yang dihormati. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait