Opsi Bitcoin Senilai Rp126 Triliun Akan Jatuh Tempo: Apa yang Akan Terjadi?

Di penghujung bulan ini, dunia kripto akan menghadapi salah satu momen besar dengan jatuh temponya opsi Bitcoin senilai sekitar US$7,8 miliar, setara Rp126 triliun. Peristiwa ini menarik perhatian banyak investor karena harga max pain ditetapkan pada US$98.000.

Harga ini menjadi level krusial di mana mayoritas kontrak opsi akan kedaluwarsa tanpa nilai, menyebabkan kerugian terbesar bagi para pemegang opsi.

Apa Itu Harga Max Pain?

Harga max pain adalah level di mana jumlah maksimum kontrak opsi, baik opsi call maupun put, akan menjadi tidak bernilai. Dalam konteks ini, level US$98.000 menciptakan ketidakpastian tambahan di pasar.

“Tingkat risiko tertinggi untuk kedaluwarsa ini adalah US$98 ribu, dengan dinamika pasar yang signifikan diperkirakan akan memengaruhi pergerakan harga dalam waktu dekat,” ujar CEO Deribit Luuk Strijers, dilansir dari Bitcoin Sistemi.

Dampak pada Harga Bitcoin 

Saat ini, harga Bitcoin berada jauh di bawah level US$98.000, sehingga kecil kemungkinan untuk mencapai angka tersebut dalam waktu dekat. Namun, pergerakan signifikan sering kali terjadi mendekati tanggal kedaluwarsa.

BACA JUGA  Doge Jadi Trending Topic di Twitter Indonesia

Hal ini karena pelaku pasar, termasuk institusi besar, biasanya menyesuaikan posisi mereka untuk meminimalkan kerugian atau memaksimalkan keuntungan.

Secara historis, pasar cenderung mengalami volatilitas tinggi di sekitar tanggal jatuh tempo opsi dan harga cenderung bergerak menuju level max pain saat mendekati tanggal kedaluwarsa.

Namun, kali ini dengan jarak harga yang cukup jauh dari max pain, analis memperkirakan kemungkinan besar bahwa itu tidak akan terjadi dan banyak kontrak akan kedaluwarsa tanpa nilai.

“Pembatalan SAB 121 baru-baru ini memungkinkan bank untuk menyimpan Bitcoin, yang berpotensi membuka aliran dana institusional baru sementara spekulasi tentang pengumuman cadangan strategis Bitcoin menambah lapisan antisipasi pasar,” tambah Strijers.

Volatilitas Pasar Tetap Tinggi

Di sisi lain, Indeks Volatilitas Bitcoin (DVOL) saat ini tercatat berada di angka sekitar 60. Meskipun terlihat stabil dibandingkan bulan sebelumnya, potensi fluktuasi harga BTC tetap tinggi. Para trader dan investor disarankan untuk memantau perkembangan pasar secara cermat.

BACA JUGA  Whale Pilih Jual BTC, Aliran Dana ETF Bitcoin Tembus US$263 Juta

Dengan potensi pergerakan harga besar menjelang jatuh tempo, investor perlu waspada terhadap risiko pasar yang meningkat.

Fluktuasi harga yang signifikan dapat menjadi pedang bermata dua bagi pelaku pasar. Bagi trader berpengalaman, volatilitas ini bisa menjadi peluang untuk memanfaatkan pergerakan harga yang cepat.

Namun, tanpa strategi manajemen risiko yang kuat, investor juga berisiko kehilangan nilai portofolio mereka dalam waktu singkat.

Sementara itu, bagi institusi besar, kedaluwarsa opsi ini menjadi momen untuk mengkaji kembali strategi investasi mereka. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait