Oracle Terus Kebut Blockchain dengan Cloud

Oracle mengumumkan teknologi baru di jajaran solusi komputasi awan miliknya untuk mempermudah perusahaan memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari transformasi digital mereka, salah satunya adalah teknologi blockchain.

Oracle juga  memperluas penawaran layanan blockchain termasuk memasukkan aplikasi bisnis baru yang dibangun pada platform pengembangan Blockchain untuk melayani kasus baru, seperti jalur dan jejak untuk rantai pasokan dan logistik.

Aplikasi Oracle Blockchain yang baru dapat meningkatkan sistem pelacakkan dan transparansi di seluruh rantai pemasok dan mencakup sistem pelacakkan cerdas, Lot Lineage dan Provenance, Intelligent Cold Chain, dan Warranty and Usage Tracking.

Melalui siaran pers, Executive Vice President Oracle Cloud Platform Amit Zavery mengatakan teknologi yang mereka sematkan memungkinkan pelanggan untuk berinovasi dalam skala yang sebelumnya tak pernah mereka capai.

“Teknologi Oracle menyediakan begitu banyak kesempatan bagi pelanggan untuk merintis berbagai inovasi baru, peluang baru, dan mendorong terobosan luar biasa bagi bisnis mereka,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (29/10/2018).

Teknologi baru tersebut termasuk kecerdasan buatan (AI), machine learning, blockchain, IOT, dan interaksi antar manusia. Machine Learning dan AI versi terbaru digabungkan ke dalam layanan Oracle Cloud.

Perusahaan teknologi IT ini juga menanamkan Machine Learning tersebut ke dalam solusi keamanannya untuk membantu mendeteksi ancaman keamanan yang ada saat ini. Terlebih, Oracle juga menggabungkan Machine Learning ini dengan puluhan tahun optimalisasi basis data untuk memberikan basis data otomisasi.

Adapun teknologi lainnya yang dihadirkan Oracle antara lain asisten digital yang dapat dilatih untuk mendukung keterampilan domain dari beberapa aplikasi seperti HR, ERP, CRM, dan CX.

“Memanfaatkan AI, Oracle Digital Assistant memahami konteks,  meraih target, dan mengidentifikasi serta mempelajari perilaku dan pola pengguna untuk mengotomatiskan tugas rutin secara proaktif, seperti persetujuan pengeluaran dan penjadwalan ulang rapat, atas nama pengguna lain,” terang Zavery. [bisnis.com/vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait