Beberapa orang tua di AS kini mulai meninggalkan rencana tabungan kuliah anak tradisional seperti 529 College Savings Plan dan beralih ke Bitcoin. Mereka percaya bahwa meskipun aset digital ini lebih berisiko dibandingkan investasi tradisional, potensi keuntungannya dalam jangka panjang mampu mengatasi fluktuasi pasar.
Berdasarkan laporan Bloomberg, seiring dengan meningkatnya adopsi kripto, semakin banyak keluarga yang melihat Bitcoin sebagai cara baru untuk membangun kekayaan bagi anak-anak mereka.
Mereka berpendapat bahwa dalam satu atau dua dekade ke depan, nilai Bitcoin bisa melampaui pertumbuhan yang ditawarkan oleh investasi tradisional.
Risiko vs Potensi Keuntungan
Tidak bisa dimungkiri, Bitcoin memiliki volatilitas tinggi. Namun, para pendukungnya berargumen bahwa meskipun harga Bitcoin naik-turun secara ekstrem dalam jangka pendek, trennya cenderung meningkat dalam jangka panjang.
Beberapa orang tua yang mulai menabung dalam Bitcoin beranggapan bahwa investasi ini lebih baik dibandingkan rekening tabungan biasa yang nilai keuntungannya bisa tergerus inflasi.
Di sisi lain, ada pula yang mempertanyakan kebijakan ini. Para ahli keuangan memperingatkan bahwa investasi dalam Bitcoin tidak mendapatkan keuntungan pajak yang sama seperti program 529.
Selain itu, karena pasar kripto masih relatif muda dan regulasinya terus berkembang, ada risiko besar yang perlu dipertimbangkan sebelum menaruh seluruh tabungan pendidikan dalam aset digital.
Tren Orang Tua AS Berinvestasi di Kripto
Di sisi lain, berdasarkan survei yang dilakukan oleh CouponBirds pada Maret 2024, sebanyak 86 persen orang tua yang memiliki kripto mengaku telah membeli atau berencana membeli Bitcoin dan aset digital lainnya sebagai bagian dari perencanaan keuangan anak mereka.
Mereka percaya bahwa teknologi blockchain dan kripto akan menjadi bagian besar dari sistem ekonomi di masa depan.
Tidak hanya itu, survei yang dilakukan oleh Study.com pada tahun 2022 juga mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen orang tua di AS ingin anak-anak mereka mendapatkan pendidikan tentang Bitcoin dan teknologi blockchain di sekolah menengah.
Mereka menilai bahwa pemahaman tentang mata uang digital menjadi keterampilan yang sama pentingnya dengan literasi keuangan tradisional.
Haruskah Para Orang Tua Mulai Mengikuti Tren Ini?
Dengan berkembangnya tren ini, pertanyaan besarnya adalah, apakah strategi ini cocok untuk semua orang? Jawabannya tentu tergantung pada toleransi risiko masing-masing individu.
Jika seseorang nyaman dengan volatilitas tinggi dan bersedia menahan asetnya dalam jangka panjang, maka menabung dengan Bitcoin bisa menjadi pilihan menarik.
Namun, bagi mereka yang tidak ingin mengambil risiko besar, tetap menggunakan program tabungan pendidikan yang sudah terbukti keamanannya mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak. Pada akhirnya, setiap orang tua memiliki cara sendiri dalam merencanakan masa depan anak-anak mereka.
Meskipun Bitcoin menawarkan peluang besar, tetap ada tantangan dan ketidakpastian yang harus diperhitungkan.
Yang jelas, tren ini semakin menunjukkan bahwa dunia keuangan sedang berubah, dan Bitcoin kini bukan lagi sekadar aset spekulatif, tetapi juga mulai dipertimbangkan sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang. [st]