Oscar Darmawan Bahas Harga Bitcoin Stabil di April

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa harga Bitcoin stabil di April 2025 mencerminkan sejumlah aspek yang positif.

Harga Bitcoin stabil dalam kisaran antara US$84.000 hingga US$86.000 pada pertengahan April 2025. Meskipun tidak mencatatkan lonjakan signifikan, kondisi ini mencerminkan daya tahan Bitcoin dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya tensi geopolitik, menurutnya.

Berdasarkan data dari CoinGecko, Bitcoin mencatatkan kenaikan tipis sebesar 1 persen dalam 24 jam terakhir pada Minggu (20/4/2025). Kapitalisasi pasar tercatat mencapai US$2,77 triliun, dengan volume perdagangan harian sebesar US$46,71 miliar pada saat berita ini ditulis. Situasi di mana harga Bitcoin stabil mencerminkan kehati-hatian investor terhadap potensi resesi di Amerika Serikat serta memanasnya perang dagang global.

Return harga Bitcoin mencapai 1400 persen dalam 5 tahun terakhir. Sumber: TradingView.

Salah satu faktor yang turut memengaruhi kondisi di mana harga Bitcoin stabil adalah laporan mengenai potensi kebijakan ekonomi baru dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Pemerintahannya dikabarkan sedang mempertimbangkan pembelian Bitcoin menggunakan pendapatan dari tarif perdagangan sebagai bagian dari diversifikasi cadangan nasional. Langkah ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa aset digital semakin diperhitungkan dalam strategi makroekonomi negara.

Selain itu, arus masuk ke ETF Bitcoin spot memberikan sinyal positif tambahan bagi pasar. Pada 14 April 2025, ETF ini mencatatkan arus masuk sebesar US$1,47 juta setelah sebelumnya mengalami tujuh hari berturut-turut arus keluar. Fenomena ini memperkuat kondisi di mana harga Bitcoin stabil, sekaligus mencerminkan kembalinya kepercayaan investor institusional terhadap aset ini.

Oscar Darmawan, CEO Indodax, menyatakan bahwa fluktuasi harga yang terjadi baru-baru ini merupakan cerminan dari respons pasar terhadap dinamika global, khususnya kebijakan perdagangan AS dan minimnya likuiditas akhir pekan.

“Kenaikan singkat ke level US$86.000 beberapa waktu lalu merupakan reaksi terhadap kabar pengecualian tarif. Namun, kondisi likuiditas yang rendah dan ketidakjelasan arah kebijakan membuat pasar kembali ragu, sehingga harga terkoreksi. Meski demikian, secara umum harga Bitcoin stabil karena pasar mencoba mencari arah yang lebih jelas,” jelas Oscar dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (20/4/2025).

Oscar menekankan bahwa keterlibatan institusi keuangan melalui ETF dan potensi kebijakan pemerintah menunjukkan bahwa Bitcoin kini telah menjadi bagian dari pertimbangan strategis para pengambil kebijakan global. Menurutnya, persepsi terhadap Bitcoin perlahan bergeser dari sekadar alat spekulatif menjadi penyimpan nilai jangka panjang.

“Ketika negara besar seperti Amerika Serikat mempertimbangkan akumulasi Bitcoin, kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan aset digital akan meningkat. Situasi ini turut memperkuat alasan mengapa harga Bitcoin stabil meski dikelilingi ketidakpastian ekonomi,” ungkap Oscar.

Ia juga mengingatkan bahwa ancaman seperti resesi dan konflik dagang tetap perlu diwaspadai oleh investor. Menurutnya, meskipun harga Bitcoin stabil memberi sinyal positif, penting bagi investor untuk tetap disiplin dalam pengelolaan risiko.

“Bitcoin memang telah teruji sebagai alternatif investasi. Namun, keputusan investasi sebaiknya tidak didasari euforia semata. Investor perlu memiliki strategi yang terukur dan mempertimbangkan berbagai skenario,” tegasnya.

Oscar juga menyarankan penerapan strategi investasi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA) di tengah fase konsolidasi ini, di mana harga Bitcoin stabil belum menunjukkan arah tren yang kuat.

Dollar Cost Averaging Crypto: Definisi dan Cara Melakukannya!

“DCA bisa menjadi cara yang efektif untuk menghadapi volatilitas pasar. Ketika harga Bitcoin stabil, ini memberi peluang untuk mengakumulasi aset secara bertahap tanpa tekanan emosional,” tambahnya.

Dengan berbagai dinamika global yang berlangsung, kondisi di mana harga BTC stabil menandakan bahwa aset ini semakin mapan sebagai bagian dari sistem keuangan modern. Ke depan, peran Bitcoin diprediksi akan semakin besar, baik dalam konteks kebijakan ekonomi nasional maupun sebagai bagian dari portofolio investasi jangka panjang. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait