Menguatnya harga Bitcoin belakangan ini membuat orang lebih gencar dalam membeli aset kripto, salah satunya alasannya adalah untuk dijadikan sebagai aset tambahan. Mengapa? Karena nilai tukar yang tinggi membuat orang cukup tergiur sehingga menjadikan aset ini sebagai salah satu instrumen investasi alternatif. Bagaimana strategi yang tepat?
Oscar Darmawan CEO Indodax berpendapat nilai Bitcoin cukup menguntungkan sebagai aset. Apalagi sekarang, berdasarkan data di Indodax, Bitcoin memiliki pertumbuhan 9,5 persen selama 7 hari terakhir, di mana per 24 April 2019, berada di angka Rp80.221.000.
“Kepada investor saya menyarankan melakukan strategi sederhana, yaitu beli di harga terendah lalu jual saat harganya sedang melambung seperti sekarang ini. Jika penerapannya benar, maka keuntungan yang diraup bisa menjadi tambahan simpanan, di luar penghasilan tetap lainnya. Maka dari itu sudah saatnya masyarakat mencoba untuk memiliki Bitcoin, sebab aset ini dapat dijadikan alternatif untuk kepemilikan aset yang jauh lebih aman,” jelas Oscar kepada Blockchainmedia hari ini melalui surel (surat elektronik).
Oscar menambahkan, namun selain untuk kepemilikan aset, Bitcoin punya fungsi lain yaitu untuk penyimpanan nilai. Perumpamannya seperti tanah dan emas yang sewaktu-waktu bisa diperjualbelikan saat nilai sedang tinggi. Selain itu, teknologi Blockchain membuat proses pengiriman dana ke luar negeri pun sangat cepat tanpa melibatkan pihak ketiga.
“Melalui peraturan khusus, Bitcoin atau aset kripto digolongkan sebagai komoditas oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, mengingat aset kripto mempunyai penawaran dan permintaan yang cukup besar. Selain itu, aset kripto yang bersifat volatil, menarik untuk diperdagangkan untuk mendatangkan potensi penghasilan dari perdagangan, khususnya terhadap Bitcoin,” pungkas Oscar. [vins]