Oscar Darmawan, Pendiri sekaligus CEO Indodax meramalkan harga Bitcoin bisa menyentuh Rp300 juta per BTC. Hal itu disampaikan Oscar di program Indodax Room Special Edition, Kamis (10/12/2020) malam.
Kata Oscar, tahun 2020 menjadi tonggak sejarah penting bagi perjalanan dunia Bitcoin Cs (aset kripto) secara global. Hal itu ditandai dengan meroketnya kembali harga Bitcoin yang menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah, yakni US$19.600 atau sekitar Rp270 juta per BTC. Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga semakin menarik
Menurut Oscar pencapaian positif tersebut akan berlanjut di tahun 2021. Bahkan harga Bitcoin diprediksi makin melesat yaitu melewati US$20.000 atau di atas Rp300 juta per BTC, jika pasar mendukung.
“Besar kemungkinan harga Bitcoin bisa melewati US$20.000, karena lonjakan permintaan yang sangat signifikan, dampak dari semakin meleknya masyarakat tentang keunggulan Bitcoin,” tegasnya.
Selain Bitcoin, harga Ethereum juga semakin moncer di 2021. Ini disebabkan karena masyarakat akan semakin mudah mendapatkannya dan tren DeFi yang semakin meningkat.
Hore! Akhirnya Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
“Bitcoin mengalami permintaan yang masif dari Kuartal II 2020. Saat itu, orang-orang memahami bahwa Bitcoin adalah safe haven asset saat pandemi yang berdampak pada merosotnya pertumbuhan ekonomi global. Orang-orang mengamankan asetnya di Bitcoin karena aset lain menurun saat pandemi COVID-19. Permintaan yang meningkat berdampak pada kenaikan harganya,” kata Oscar Darmawan.
Oscar melanjutkan, di pertengahan tahun, sejumlah konglomerat dan perusahaan ternama di Amerika Serikat menyebutkan bahwa Bitcoin mampu menjadi aset yang melindungi inflasi. Perusahaan keuangan seperti PayPal dan Square juga menyediakan fitur Bitcoin. Efeknya, permintaan Bitcoin terus bertambah.
“Ini sejarah penting karena orang-orang akhirnya makin yakin dan mengakui keunggulan Bitcoin sebagai safe haven asset dan nilai lindung inflasi,” kata Oscar Darmawan.
Tidak hanya soal Bitcoin melulu, dia menambahkan, Ethereum dan aset kripto di sektor Decentralized Finance (DeFi) juga mencatatkan sejarah penting pada tahun ini.
Ethereum adalah jaringan blockchain yang memiliki banyak platform DeFi. Sejak 1 Desember 2020 Ethereum mulai berevolusi menjadi Ethereum 2.0, yang kelak lebih banyak menangani transaksi, lebih cepat dan lebih murah.
“DeFi sudah banyak digandrungi. Sejumlah aset kripto di sektor DeFi bisa naik dan turun secara fantastis hanya dalam satu malam dan dua malam saja. Ini terjadi karena kuatnya penggunaan DeFi,” sebutnya. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.