Pakai Aplikasi Palsu, Bitcoin Rp8 Milyar Melayang

Christodoulou tak mengira aplikasi dompet Bitcoin itu ternyata palsu. Akibatnya ia kehilangan Bitcoin senilai Rp8 milyar dari Trezor.

Trezor adalah dompet aset kripto berjenis hardware yang relatif aman dari peretasan, karena tidak senantiasa terhubung ke Internet.

Hanya saja, Trezor tetap memerlukan aplikasi khusus jikalau hendak diakses.

Masalahnya, banyak pengguna lalai memeriksa aplikasi yang dipakai. Dilansir dari Washington Post, Ada belasan pengguna yang mengaku menggunakan aplikasi palsu itu.

Satu orang, bernama Phillipe Christodoulou, mengaku kehilangan Bitcoin-nya. Tak tanggung-tanggung 17,1 BTC senilai Rp8 milyar kala itu pun melayang. Sekarang Bitcoin sebanyak itu bernilai lebih dari Rp14,7 milyar

Aplikasi palsu itu beredar di App Store milik Apple, menyaru sebagi aplikasi resmi untuk Trezor.

“Dalam waktu kurang dari satu detik, hampir semua tabungannya, 17,1 BTC senilai US$ 600 ribu saat itu, hilang. Aplikasi itu ternyata palsu, dirancang untuk mengelabui orang agar mengira itu adalah aplikasi yang resmi,” sebut Washington Post.

Christodoulou tentu saja tidak terima dengan nasib itu. Bahkan ia bersumpah serapah terhadap Apple yang ia sebut lalai memeriksa setiap aplikasi yang tersedia di App Store.

“Apple mengkhianati kepercayaan saya kepada mereka,” kata Christodoulou.

Pihak Apple sendiri mengakui ada modus sejenis lainnya di App Store, tetapi tidak mengatakan berapa banyak.

Apple juga enggan menegaskan apakah aplikasi Trezor itu memang palsu.

Apple bukanlah satu-satunya perusahaan yang menampung aplikasi dompet kripto palsu.

Pada Januari lalu, Trezor mewanti-wanti penggunanya akan aplikasi Android palsu yang telah diunduh lebih dari seribu kali di Google Play Store.

“Kami tidak mengizinkan aplikasi yang menipu pengguna dengan menyaru sebagai pengembang asli, perusahaan atau merek lain,” jelas Colin Smith, juru bicara Google kala itu, dilansir dari Decrypt.

Perusahaan Chainalysis mengatakan bahwa Bitcoin Christodoulou telah dikirim ke address BTC mencurigakan. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait