Ian Harnett, Kepala Investasi Absolute Strategy Research mengatakan, harga Bitcoin turun dikarenakan likuiditas dolar AS yang saat ini dihambat oleh The Fed lewat kebijakan suku bunga tinggi. Karena itu pula, ia memproyeksikan harga BTC bisa jatuh ke wilayah US$13 ribu.
“Menurut saya aksi jual Bitcoin masih akan berlanjut dengan situasi moneter saat ini. Sungguh ini adalah ‘permainan likuiditas’. Ketika likuiditas dolar AS berlimpah, Bitcoin berkinerja dengan baik. Sebaliknya, ketika likuiditas itu ditarik, dan itulah yang dilakukan The Fed saat ini, maka kita melihat Bitcoin berada di bawah tekanan ekstrem. Itu pula yang membuktikan Bitcoin bukanlah sebagai mata uang ataupun komoditi, bukan pula sebagai aset safe haven,” tegas Harnett, dilansir dari CNBC, Selasa (21/6/2022).
Pasar kripto bak berada di ujung tanduk ketika investor bergulat dengan dampak suku bunga tinggi, berbeda dengan sebelumnya, November 2021 di era kebijakan moneter yang sangat longgar.
Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan pinjaman sebesar 75 basis poin, kenaikan tunggal terbesar sejak tahun 1994. Keputusan itu diikuti dengan langkah serupa dari Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Swiss, untuk melawan inflasi.
Harga Bitcoin Bisa Jatuh ke US$13 Ribu
Karena konteks makroekonomi saat ini berbeda yang berdampak buruk pada pasar kripto, Harnett memproyeksikan harga BTC bisa anjlok ke US$13.000 atau sekitar 40 persen dari harga saat ini.
Proyeksi itu berdasarkan penurunan ekstrem sebelumnya, yakni turun 80 persen dari rekor tertinggi sepanjang masa.
“Pada tahun 2018, misalnya, Bitcoin anjlok mendekati US$3.000 setelah mencapai puncaknya hampir US$20.000 pada akhir 2017. Penurunan seperti itu pada tahun 2022 akan membawa Anda kembali ke sekitar US$13.000 sebagai support utama. Bitcoin naik ke rekor tertinggi sekitar US$69.000 pada November 2021,” sebut Harnett.
Karena Bitcoin adalah kripto bernilai pasar tertinggi, aksi jual terhadapnya juga memantik aksi serupa terhadap kripto lain, seperti ETH, BNB, XRP hingga ADA. Dibandingkan nilai pasar kripto November 2021 hingga saat ini, sudah menguap lebih dari US$2 triliun.
Ketika artikel ini ditulis, Rabu (22/6/2022), pukul 19.45 WIB, BTC masih berjuang berada di atas Moving Average 50 (US$20.635) di time frame 4 jam, setelah 3 hari lalu naik dari US$17.600, harga terendah saat ini sepanjang tahun 2022. [ps]