Pakar On-Chain: Hyperliquid Tetap Jadi DEX Paling Menarik untuk Investasi

Banner IUX

Pakar DeFi dan on-chain, Patrick Scott, menegaskan bahwa Hyperliquid tetap menjadi Perpetual Decentralized Exchange (perp DEX) yang paling layak untuk investasi, meski pangsa pasarnya turun tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Pernyataan ini disampaikan dalam analisis terbarunya mengenai perkembangan industri DeFi dan tren perdagangan derivatif kripto.

Scott mencatat bahwa pangsa Hyperliquid dalam volume perdagangan perp DEX turun dari 45 persen menjadi hanya 8 persen. Pada saat yang sama, pesaingnya seperti Aster mengalami lonjakan besar dengan volume perdagangan melonjak lebih dari 100 kali lipat hingga menembus US$300 miliar dalam sepekan terakhir.

Lighter dan edgeX juga menunjukkan pertumbuhan serupa hingga mencapai volume sebanding dengan Hyperliquid.

“Meski menghadapi penurunan pangsa pasar, Hyperliquid tetap menjadi perp DEX paling siap dan paling investable di pasar saat ini,” ujar Patrick Scott.

Ia menambahkan bahwa keunggulan utama Hyperliquid terletak pada metrik pendapatan dan dominasi open interest yang lebih stabil dibanding sekadar volume perdagangan.

BACA JUGA:  PancakeSwap Hadirkan Swap Instan ke 7 Jaringan Blockchain

Dominasi Open Interest dan Loyalitas Pengguna Hyperliquid

Scott menilai bahwa faktor utama yang membuat Hyperliquid menarik adalah keberhasilannya membangun bisnis berkelanjutan dengan pendapatan substansial.

Saat ini, valuasi pasar token HYPE diperdagangkan pada rasio wajar terhadap pendapatan, yaitu 12,6 kali lipat. Meski hanya 27 persen pasokan token yang beredar, hal ini menunjukkan adanya potensi pertumbuhan lebih lanjut.

Ia juga menyoroti tren jangka panjang di sektor perp DEX, yang mengalami kenaikan tajam dari hanya 2 persen pangsa pasar derivatif bursa terpusat (CEX) pada 2022 menjadi lebih dari 20 persen bulan lalu. Dalam tiga tahun, tren ini naik sepuluh kali lipat, dengan Hyperliquid menjadi salah satu penggeraknya.

Metrik lain yang dianggap lebih penting adalah open interest, yang mengukur likuiditas pasar dan cenderung lebih melekat dibanding volume. Dalam hal ini, Hyperliquid masih memimpin dengan pangsa pasar mencapai 62 persen.

BACA JUGA:  Apa Itu Meme Coin? Crypto Lucu yang Bisa Bikin Kamu Tajir!

“Hal ini menunjukkan loyalitas pengguna Hyperliquid yang tidak bisa ditandingi hanya dengan program insentif atau airdrop pesaing,” kata Scott.

Selain itu, Hyperliquid berhasil mempertahankan bahkan meningkatkan penggunaan sejak peluncuran airdrop HYPE setahun lalu. Menurut Scott, daya tahan ini membuktikan kualitas produk yang ditawarkan mampu menjaga minat pengguna tanpa bergantung pada insentif semata.

Strategi Ekspansi dan Potensi Risiko

Scott menjelaskan bahwa Hyperliquid tidak hanya mengandalkan perp DEX, tetapi juga memperluas ekosistemnya melalui sejumlah inovasi.

Salah satunya adalah HyperEVM, di mana sudah terdapat lebih dari 100 protokol aktif dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai lebih dari US$2 miliar dan pendapatan aplikasi harian sekitar US$3 juta.

Protokol tersebut melibatkan proyek native seperti Kinetiq dan Hyperlend, serta protokol lintas jaringan seperti Pendle, Morpho dan Phantom.

Hyperliquid juga menghadirkan stablecoin USDH yang diterbitkan oleh Native Markets dengan cadangan di BlackRock dan Superstate. Dengan kapitalisasi pasar sekitar US$25 juta, stablecoin ini diarahkan untuk memperkuat likuiditas dan menopang pertumbuhan ekosistem.

BACA JUGA:  Bitwise Ajukan HYPE Spot ETF Pertama di AS

Selain itu, HIP-3 segera diluncurkan untuk memungkinkan para pengembang membuat pasar perps baru dengan melakukan staking token HYPE dalam jumlah besar, yang sekaligus menjadi mekanisme penyerapan pasokan token.

Kendati demikian, Scott tetap mengingatkan adanya potensi risiko yang dapat membatalkan pandangannya.

Ia menyebut tiga faktor utama yang perlu diwaspadai, yakni penurunan volume absolut Hyperliquid bersamaan dengan hilangnya pangsa pasar, penurunan signifikan dalam open interest atau kesetaraan dengan pesaing, serta kegagalan USDH dalam mempertahankan peg atau likuiditas memadai dalam jangka waktu 12 bulan.

Dengan demikian, meskipun kompetisi di sektor perp DEX semakin ketat, Hyperliquid masih dinilai sebagai pemain utama dengan fondasi bisnis kuat, loyalitas pengguna tinggi, dan strategi ekspansi yang terarah.

Penilaian ini menegaskan posisi Hyperliquid sebagai salah satu aset paling potensial di dunia perdagangan derivatif kripto. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait