Langkah mengejutkan namun penuh perhitungan diambil Pakistan minggu ini dengan menunjuk Pendiri Binance, Changpeng Zhao, sebagai Penasihat Strategis Dewan Kripto Pakistan (PCC).
Keputusan ini diumumkan langsung setelah pertemuan antara Zhao dan jajaran tinggi pemerintahan Pakistan, termasuk Menteri Keuangan, Gubernur Bank Sentral, hingga Perdana Menteri.
Dengan ini, Pakistan tidak hanya menyambut inovasi teknologi blockchain, tapi juga mengirim sinyal kuat ke dunia bahwa negara berpenduduk 240 juta jiwa ini serius ingin menjadi pemain utama di panggung kripto global.
Zhao, yang lebih akrab disapa CZ di kalangan industri, tidak menutupi antusiasmenya terhadap peluang besar di Pakistan.
“Pakistan adalah negara dengan 240 juta penduduk, dan lebih dari 60 persen di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Potensinya tidak terbatas,” ujar Zhao, dilansir dari Hum English.
Ia menilai bahwa kondisi demografi Pakistan merupakan aset tersendiri yang bisa mendorong adopsi teknologi digital secara cepat dan luas.
Arah Baru Regulasi Kripto di Pakistan
Sebelum penunjukan ini, pada 20 Maret 2025, CEO PCC Bilal Bin Saqib telah menyampaikan rencana Pakistan untuk menyusun kerangka hukum perdagangan kripto demi menarik investor internasional.
Menurutnya, negara tersebut tengah berupaya menciptakan regulasi yang tidak hanya ramah inovasi, tapi juga memberikan kepastian hukum bagi pelaku pasar.
Di sisi lain, penunjukan Zhao dinilai akan mempercepat proses tersebut. Saqib mengatakan bahwa Pakistan sedang membuka pintu menuju masa depan keuangan.
“Dan siapa yang lebih pantas memandu perjalanan ini selain Changpeng Zhao, seseorang yang telah membangun bursa kripto terbesar di dunia dan mengubah cara miliaran orang melihat kebebasan finansial,” tambah Saqib.
Ekosistem Kripto yang Sedang Dibentuk
Dewan Kripto Pakistan sendiri baru dibentuk pada Maret 2025 dengan tujuan mengawasi dan mengarahkan integrasi teknologi blockchain serta aset digital ke dalam sistem keuangan negara.
Di dalam dewan ini terdapat berbagai elemen penting pemerintahan, termasuk regulator keuangan dan pemangku kepentingan teknologi. Kehadiran CZ di jajaran penasihat diharapkan dapat membawa pengalaman internasional serta keahlian teknis yang diperlukan agar Pakistan tidak sekadar ikut tren, tapi memimpin transformasi.
Senator Muhammad Aurangzeb yang menjabat sebagai Ketua PCC menyebut ini sebagai momen bersejarah.
“Ini adalah titik balik bagi Pakistan. Kami ingin dunia tahu bahwa kami terbuka terhadap inovasi. Dengan kehadiran Changpeng Zhao, kami mempercepat visi kami untuk menjadikan Pakistan kekuatan regional dalam bidang Web3, keuangan digital dan pertumbuhan berbasis blockchain,” ujar Aurangzeb.
Dari Potensi ke Aksi Nyata
Langkah ini bukan sekadar simbolik. Pemerintah negara tersebut, lewat dewan ini, akan mulai mengembangkan program edukasi, membangun infrastruktur teknologi blockchain, serta mengintegrasikan teknologi kripto ke dalam layanan keuangan nasional.
Zhao tidak hanya bertindak sebagai penasihat formal, tetapi juga akan membantu membangun koneksi strategis antara Pakistan dan pemain besar industri kripto global.
Namun demikian, tantangan tetap ada. Pakistan masih harus memastikan bahwa kerangka hukum yang disusun tidak hanya pro-pertumbuhan, tetapi juga memperhitungkan risiko penyalahgunaan aset digital.
Jika salah langkah, negara ini bisa saja menghadapi perlawanan dari komunitas internasional atau lembaga keuangan dunia.
Meski demikian, dengan strategi yang hati-hati dan eksekusi yang tepat, peluang Pakistan untuk menjadi pusat inovasi digital di kawasan Asia Selatan semakin terbuka lebar.
Apalagi, di era di mana aset digital mulai dianggap setara, bahkan lebih cepat, dibandingkan instrumen keuangan tradisional, keputusan semacam ini bisa jadi investasi besar untuk masa depan. [st]