Survei panel ahli Finder.com menunjukkan sentimen harga Bitcoin (BTC) dapat menurun ke tingkat US$13.676 sebelum menutup tahun pada harga US$25.500, 30 persen lebih tinggi dibanding harga BTC saat ini pada US$20.392.
Panel Finder.com tersebut terdiri dari beragam pelaku industri kripto termasuk analis pasar, pendiri perusahaan, CEO dan akademisi.
Pergerakan Harga Bitcoin
Martin Frohler, ahli matematika dan CEO platform perdagangan kripto Morpher, berkata masuk akal untuk menduga lebih banyak proyek-proyek besar gagal dalam bulan-bulan mendatang.
“Sentimen ritel berada pada tingkat rendah akibat ketidakjelasan ekonomi global dan inflasi. Para penambang yang berhutang dan dilanda pelarangan Tiongkok harus gulung tikar dan menambah tekanan jual. Kita akan melihat harga Bitcoin merosot,” jelas Frohler, dikutip dari Crypto News.
Panelis lain setuju dengan Frohler, termasuk Vetle Lunde, analis Arcane Research. Ia berkata BTC telah digerus oleh faktor negatif dan penurunan harga ke US$13 ribu bukan hal mustahil.
Dibanding survei sebelumnya pada bulan April, ekspektasi terhadap harga BTC di kalangan panelis tersebut menurun tajam.
Saat itu, para panelis meyakini BTC dapat mencapai puncak US$81.680 tahun ini sebelum menutup tahun di harga US$65.185. Prediksi tersebut lebih tinggi dibanding harga BTC pada masa itu, yakni US$40.500.
Menanggapi faktor bear market kripto saat ini, 70 persen panelis berkata peningkatan suku bunga global adalah alasan utama. Hal tersebut disusul oleh keruntuhan ekosistem Terra (LUNA) dan Terra USD (UST), pengetatan moneter oleh bank sentral serta inflasi yang liar.
Melihat jangka panjang, panelis Finder.com berkata BTC masih berpeluang mencapai US$106.757 di akhir tahun 2025 dan US$314.314 di akhir tahun 2030.
Sementara itu, dalam laporan terbaru oleh analis bursa kripto Coinbase, harga bawah aset digital tidak akan terbentuk sebelum prediksi pendapatan saham di pasar modal tradisional direvisi untuk angka lebih rendah seiring ancaman resesi global.
Analis Coinbase berkata, bila prediksi pendapatan menyoroti kestabilan harga, maka hal tersebut dapat menandakan harga kripto sudah berada di bawah. Data on-chain menunjukkan banyak spekulan kripto telah minggat dari pasar.
“Sebagai contoh, mayoritas suplai BTC kini disimpan oleh investor jangka panjang. Hal tersebut berbeda dengan musim dingin kripto sebelumnya pada tahun 2018,” jelas analis Coinbase.
Mereka meyakini investor tersebut memiliki tekad lebih tinggi untuk menyimpan BTC. Hal ini menjadi syarat untuk pulihnya pasar aset kripto pada kuartal keempat 2022. [ed]