Pantau Sentimen Ini Usai MicroStrategy Serok Bitcoin Rp72,8 Triliun

MicroStrategy membeli Bitcoin (BTC) lagi. Kali ini sebanyak 51.780 BTC senilai US$4,6 miliar (setara Rp72,8 triliun). Sementara itu, sejumlah altcoin tampil menghijau hari ini. Apa saja sentimen lain usai aksi “serok” besar-besaran itu, selain potensi koreksi BTC menuju US$85 ribu?

Pasar kripto kembali menunjukkan kinerja yang mengesankan setelah Bitcoin (BTC) mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa (all-time high atau ATH) baru-baru ini. Pada minggu lalu, tepatnya pada 13 November 2024, Bitcoin melampaui angka US$93.000 untuk pertama kalinya, mencapai harga ATH sekitar US$93.200.

Lonjakan harga ini datang seiring dengan dua faktor besar yang memengaruhi pasar global, yaitu kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS serta keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga.

Kemenangan Trump sebagai Presiden AS yang ke-47 memberikan sentimen positif pada pasar, terutama di sektor kripto. Bersamaan dengan itu, kebijakan pelonggaran moneter yang lebih dovish oleh The Fed mendorong optimisme lebih lanjut. Keputusan ini meningkatkan minat pada aset-aset yang dianggap sebagai lindung nilai, seperti Bitcoin.

“Setelah mencapai ATH tersebut, Bitcoin memasuki fase konsolidasi pada level harga sekitar US$88.750 hingga US$92.000 dalam empat hari terakhir. Konsolidasi ini menunjukkan bahwa pasar sedang menguji kekuatan level harga tersebut, dengan beberapa investor menunggu sinyal jelas untuk mengambil posisi lebih lanjut,” ujar Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11/2024).

Pagi ini, per Selasa (19/11/2024) pukul 08.00 WIB, BTC bertengger di US$91.150, naik 1,35 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,34 persen dalam tujuh hari terakhir.

harga Bitcoin hari ini pasca MicroStrategy beli BTC lagi.
Kinerja BTC dalam 30 hari terakhir, merangkak naik 34 persen. Sumber: Coinmarketcap.

Pergerakan Altcoin Mengikuti Jejak Bitcoin

Tidak hanya Bitcoin, sejumlah altcoin juga merasakan dampak positif dari reli ini. Mantra (OM), Hedera Hashgraph (HBAR), dan Stellar (XLM) mencatatkan kenaikan harga yang signifikan. Ajaib Kripto mencatat OM melonjak 164 persen menjadi US$3,87, HBAR naik 144 persen ke US$0,140, dan XLM melonjak 108 persen ke US$0,240 dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini tidak terlepas dari tingginya minat investor yang mengalir ke altcoin mengikuti momentum dari Bitcoin.

Altseason Bakal Meledak! Kenapa Harus Tahan Altcoin Kamu?

Spot Bitcoin ETF dan MicroStrategy Borong BTC!

Di sisi lain, perdagangan Spot Bitcoin ETF mencatatkan kinerja positif. Selama periode 11–15 November, ETF bernilai kripto itu tercatat mengalami inflow sebesar US$1,67 miliar, melanjutkan penutupan positif selama lima pekan terakhir.

Selaras dengan itu, MicroStrategy, salah satu perusahaan teknologi terkemuka, melaporkan pembelian besar-besaran Bitcoin sebanyak 51.780 BTC senilai US$4,6 miliar, meningkatkan total kepemilikannya menjadi 331.200 BTC, setara dengan sekitar US$30 miliar.

“Pembelian ini menunjukkan keyakinan institusional yang kuat terhadap prospek jangka panjang Bitcoin,” kata Panji.

Berdasarkan penelusuran Redaksi Blockchainmedia.id dari SaylorTracker.com, pembelian terbaru itu adalah pembelian BTC yang ke-45 sejak perusahaan itu pertama kali membeli BTC pada 14 September 2020. Pembelian terakhir sebelumnya pada sebesar US$2,03 miliar pada 11 November 2024 lalu. Dalam kurun 4 tahun itu pula, perusahan publik asal AS itu baru satu kali melakukan penjualan, yakni pada 22 Desember 2022 senilai US$11,8 juta.

pembelian BTC oleh microstrategy

Sentimen yang Perlu Diperhatikan di Pekan Ini

Panji menambahkan, momentum kuat dari minggu lalu diperkirakan akan membuat pasar kripto tetap aktif, meskipun terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi. Salah satu perhatian utama adalah dimulainya perdagangan options BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) pada 19 November 2024, yang diperkirakan akan menarik minat besar dari investor institusional maupun ritel.

“Selain itu, laporan data ekonomi AS, seperti PMI manufaktur dan layanan dari S&P Global, akan dirilis pada 21 November 2024. Data ini diperkirakan akan memengaruhi sentimen pasar secara signifikan, mengingat konsumsi konsumen menyumbang sekitar 70 persen dari PDB AS,” sebutnya.

Perusahaan Nvidia juga dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal ketiga pada 20 November. Laporan ini diharapkan menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama karena tingginya permintaan terhadap infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Kinerja Nvidia dapat memengaruhi aset digital yang terkait dengan AI, seperti Near Protocol (NEAR), Internet Computer (ICP), dan Bittensor (TAO).

Faktor lain yang akan menjadi perhatian adalah data pengangguran AS, yang dijadwalkan rilis pada 21 November. Data minggu lalu menunjukkan penurunan klaim pengangguran dari 221.000 menjadi 217.000.

“Jika tren penurunan ini berlanjut, hal tersebut dapat menunjukkan penguatan pasar tenaga kerja, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta mendorong pengeluaran dan investasi lebih lanjut di sektor keuangan, termasuk kripto,” imbuhnya.

Bitcoin Spot ETF Tertekan, Tapi Adopsi Institusi Besar Kian Terasa

Potensi Pergerakan Bitcoin dan Level Penting yang Harus Diperhatikan

“Secara teknikal, Bitcoin kini sedang menguji level kritis dekat harga ATH-nya di sekitar US$93.000. Namun untuk mempertahankan momentum bullish, harga harus bertahan di atas level US$88.750,” kata Panji.

Panji melanjutkan, jika BTC berhasil menguat dan menembus level US$93.000, kemungkinan akan mengarah ke level psikologis US$100.000. Namun, jika BTC jatuh di bawah US$88.750, kita bisa melihat fase konsolidasi lebih lama atau bahkan koreksi harga menuju support level US$85.000.

Pasar kripto menunjukkan sentimen yang sangat positif, didorong oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan global, termasuk meningkatnya minat institusional dan ritel pada Bitcoin serta Spot Bitcoin ETF.

Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, pasar diperkirakan akan terus mengalami sentimen bullish, dengan data ekonomi yang akan dirilis minggu ini menjadi faktor penentu dalam memperkuat atau mengurangi momentum tersebut.

Bagi investor, ini adalah momen penting untuk memantau perkembangan pasar, fokus pada level teknikal utama, dan mempertimbangkan data ekonomi yang memengaruhi arah pasar, sambil tetap waspada, melakukan riset mendalam, dan memastikan strategi investasi sejalan dengan dinamika pasar yang terus berubah. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait