Semakin banyak perusahaan yang memudahkan kita menyimpan data di blockchain. Salah satunya adalah LuxTag di Malaysia melalui produknya, Papyrus. Aplikasi berbasis web (web-based app) ini memudahkan kita menyimpan bukti kepemilikan objek digital apa saja di blockchain NEM.
Sifat “immutable data” adalah keunggulan utama teknologi blockchain. Artinya, data digital tidak dapat diubah dan dihapus setelah disimpan di blockchain. Dengan kata lain, data di blockchain bersifat “permanent” alias kekal. Karena itu pula derajat “trust” blockchain lebih tinggi dibandingkan teknologi lainnya.
Namun, immutable data diterapkan beragam oleh pengembang blockchain. Ini sangat tergantung pada sasaran pasar dan jenis industri yang kelak menggunakannya.
“Papyrus memudahkan Anda menyimpan sejumlah data digital, sebagai ‘sistem sertifikasi’, misalnya produk makanan, buku atau file digital yang mewakili objek fisik lainnya, ke dalam blockchain. Anda Cukup mengunggah file gambar (PNG, JPG, GIF) ke Papyrus, misalnya foto produk atau foto keluarga, informasi yang mewakili file tersebut langsung disimpan di blockchain NEM berupa address XEM,” kata CEO LuxTag, Rene Bernard melalui Telegram beberapa waktu lalu.
Anda juga bisa menambahkan teks terhadap file gambar tersebut. Setiap produk memiliki address XEM masing-masing, yang dapat diverifikasi secara langsung di blockchain NEM explorer.
Namun, di blockchain NEM explorer, data yang terpampang tidak serupa dengan yang terlihat di platform Papyrus. Berdasarkan uji coba yang redaksi lakukan, informasi di blockchain NEM masih terlampau sederhana, karena hanya terdapat informasi nilai transaksi (2 XEM) dan address XEM asalnya. Di situ tidak ada informasi teks atau informasi file gambar sebagaimana yang tertera di platform Papyrus.
Di platform Papyrus, memang ada pilihan “Delete” untuk menghapus input data gambar dan teks. Tetapi, pilihan itu hanya menghapus data di platform Papyrus saja, tanpa menghapus informasi (jumlah XEM yang ditransaksikan) yang telah tersimpan di blockchain NEM.
Untuk setiap data yang telah tersimpan, Papyrus menyediakan QR Code agar pihak lain bisa memverifikasinya.
Menurut redaksi terapan nyata Papyrus adalah sektor logistik, agar mekanisme proses supply chain (rantai pasokan) sebuah produk lebih bermanfaat. Produsen air mineral misalnya, bisa menempelkan QR Code yang dihasilkan Papyrus di produk fisiknya, sehingga pengguna bisa memverifikasinya langsung di platform Papyrus.
Ujicoba yang Redaksi lakukan beberapa waktu lalu, menggunakan Papyrus memang sangat mudah. Sebelum mengunggah gambar dan menambahkan teks, Anda perlu setidaknya 2 aset kripto XEM (Rp1200) plus biaya kirim sebesar 0,7 XEM untuk sekali pengunggahan. Harga XEM memang berubah-ubah. Untuk itu, disarankan untuk membeli XEM dalam jumlah banyak, jikalau ada banyak data yang ingin Anda unggah.
Papyrus menyediakan dua kategori kepada pengguna, yakni versi gratis dan berbayar. Menurut Rene, versi berbayar memungkinkan pengguna kalangan institusi/perusahaan memanfaatkan application programming interface (API) yang dapat dipadukan dengan mudah di sistem informasi masing-masing institusi, termasuk beragam kustomisasi yang diinginkan. Tapi sayang, Rene enggan menyebutkan biaya untuk versi berbayar ini.
“Saat ini sudah ada beberapa pihak yang sudah tertarik dengan Papyrus versi berbayar. Papyrus versi gratis sekadar membuktikan bahwa teknologi blockchain dapat diterapkan di sektor industri,” kata Rene.
Papyrus memang hanya mengandalkan teknologi blockchain NEM yang menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Importance (POI), yang juga diandalkan oleh produk Luxtag lainnya, seperti eScroll, basAPI, dan esportLog.
“NEM memang menawarkan satu fungsi dan manfaat spesifik yang kami butuhkan, yakni sistem sertifikasi berbasis blockchain. Hal lainnya, NEM menawarkan mekanisme multi-signature menggunakan API yang diterapkan juga di Papyrus. Dengan multi-signature sebelum data disimpan ke blockchain, bisa melalui persetujuan beberapa pihak dari akun Papyrus yang berbeda,” jelas Rene.
Berdasarkan penelusuran redaksi, Papyrus sebenarnya mengembangkan fitur Apostille pada blockchain client NEM NanoWallet yang diluncurkan sejak tahun 2016 lalu. NEM NanoWallet sendiri memang dikenal sangat mudah digunakan, karena berbasis GUI (Graphical User Interface). Pengguna tidak perlu repot-repot “hanyut” pada programming dan coding. Cukup klik di sana-sini, selesai! Termasuk membuat token tentu saja. [vins]