Pasar altcoin saat ini tampil membuncah berdasarkan sejumlah sinyal yang ditunjukkan oleh indikator. Apakah altseason akan tiba jikalau BTC akan cetak rekor baru pada akhir Oktober 2024?
Kendati Bitcoin sukses berada di atas US$65 ribu dan diprediksi akan mencapai US$70 ribu dalam waktu dekat usai berpuncak lokal di US$66.507 pada 27 September 2024 malam, pasar altcoin kian menunjukkan momentum tumbuh yang cukup signifikan.
Berikut sejumlah data terkini pasar altcoin mengalami momentum apik berdasarkan sejumlah indikator.
Sinyal Pasar Altcoin: Indeks OTHERS di atas EMA-100 dan EMA-200
Saat ini pasar altcoin berdasarkan indeks OTHERS berada di atas EMA-100 (US$213,981 miliar) dan EMA-200 (US$221,980 miliar) pada time frame harian, ini dapat dianggap sebagai sinyal bullish bagi aset kripto yang berada di dalam indeks tersebut.
Indeks OTHERS adalah sebuah indikator yang mengukur kapitalisasi pasar dari berbagai aset kripto selain dari Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Indeks ini sering kali digunakan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja keseluruhan pasar aset kripto di luar dua mata uang digital terbesar tersebut alias pasar altcoin.
Dalam beberapa konteks, OTHERS mengacu pada gabungan aset kripto yang tidak termasuk dalam kategori aset kripto besar dengan kapitalisasi pasar yang sangat dominan. Dengan menggunakan indeks ini, pelaku pasar bisa mengamati tren dan pertumbuhan proyek-proyek kripto kecil yang mungkin memiliki potensi besar di masa depan.
Indeks OTHERS seringkali menjadi cerminan dari diversifikasi di pasar kripto dan dapat membantu mengidentifikasi arah pergerakan nilai aset kripto selain Bitcoin dan Ethereum.
Ketika harga atau indeks berada di atas EMA-100 dan EMA-200, ini menunjukkan bahwa momentum harga di pasar altcoin sedang mengarah ke atas. EMA (Exponential Moving Average) digunakan untuk melacak tren jangka menengah (EMA-100) dan jangka panjang (EMA-200). Jika harga berada di atas kedua indikator ini, artinya tren secara keseluruhan lebih condong ke arah kenaikan. EMA sendiri lebih peka terhadap perubahan harga, sehingga pelaku pasar bisa mendapatkan data sedini mungkin, kendati mungkin sulit diandalkan di situasi ketika ada volatilitas tinggi.
EMA-100 dan EMA-200 dapat berfungsi sebagai support level dinamis. Ketika indeks OTHERS berada di atas kedua garis ini, pasar biasanya menganggapnya sebagai konfirmasi bahwa tren naik sedang berlangsung. Ini menciptakan potensi bagi pelaku pasar untuk mempertahankan posisi beli mereka atau bahkan menambah eksposur.
Indeks yang berada di atas EMA-100 dan EMA-200 cenderung menarik minat investor dan trader yang mencari sinyal kekuatan jangka panjang. Ini bisa meningkatkan volume perdagangan dan mempercepat kenaikan harga aset yang ada dalam indeks OTHERS.
Secara psikologis, banyak trader yang memperhatikan posisi indeks relatif terhadap EMA-100 dan EMA-200. Jika indeks berada di atas kedua EMA tersebut, ini bisa memperkuat sentimen positif, menarik lebih banyak pelaku pasar untuk mengambil posisi beli.
Secara historis, terakhir kali ini terjadi adalah pada Juli 2023, di mana indeks OTHERS yang memetakan sentimen pasar altcoin menghasilkan pantulan harga ke titik yang lebih tinggi (US$367,720 miliar). Ketika artikel ini ditulis indeks OTHERS berada di kisaran US$232,840 miliar.
Menegaskan dinamika pasar altcoin itu, analis kripto popular di X, Ali Martinez menyiratkan bahwa altseason mungkin ada di depan mata. Pada grafik kapitalisasi pasar kripto kecuali BTC dan ETH, ia menyebutkan bahwa nilai pasar altcoin mulai bergerak di atas, usai menembus batas pola tertentu.
“Total kapitalisasi pasar altcoin sedang meningkat! Saya belum tahu apakah musim altcoin sudah dimulai, tetapi ini jelas merupakan awal yang baik,” tuturnya.
Sementara itu, Negentropic berpendapat pasar kini di ambang musim altcoin, jika BTC menembus ATH dan memasuki wilayah yang belum dipetakan. Terkait pendapat ini dapat diselaraskan dengan prediksi dari 10x Research bahwa BTC berpeluang naik ke US$70 ribu dan akan mencetak rekor baru pada akhir Oktober 2024.
Dominasi Bitcoin Berpotensi Turun ke Level 40 Persen
Meskipun kapitalisasi pasar altcoin mulai keluar dari tren turun yang berkepanjangan, harapan untuk altseason masih memerlukan penurunan signifikan terhadap dominasi BTC (BTC.D) dari level-nya saat ini.
Saat ini, dominasi Bitcoin berada di sekitar 57,5 persen. Dari grafik yang dibagikan analis Yoddha di bawah ini, terlihat bahwa BTC.D telah bergerak naik secara konsisten setidaknya sejak November 2022. Terpantau pada Sabtu petang, dominasi berada di kisaran 57,6 persen, imbas kenaikan di atas US$65 ribu baru-baru ini.
Menurut analis kripto Yoddha, dominasi Bitcoin kemungkinan akan turun ke kisaran pertengahan 40-an, yang dapat membuka peluang bagi altseason besar.
“Indikasi altseason di sini, bahwa dominasi BTC akan segera runtuh,” tulisnya pada 25 September 2024 lalu. Pada grafik yang ia bagikan, dominasi Bitcoin berpotensi turun ke kisaran 50 persen lalu 40 persen.
Dominasi Bitcoin (BTC.D) dalam konteks pasar altcoin mengacu pada persentase total kapitalisasi pasar Bitcoin terhadap seluruh kapitalisasi pasar cryptocurrency. Angka ini mencerminkan seberapa besar porsi Bitcoin dibandingkan dengan altcoin (cryptocurrency selain Bitcoin).
Ketika dominasi Bitcoin tinggi, itu menunjukkan bahwa mayoritas investasi dan perhatian pasar masih terpusat pada Bitcoin, dan altcoin relatif kurang diminati. Sebaliknya, jika dominasi Bitcoin turun, ini biasanya menunjukkan bahwa altcoin sedang menarik lebih banyak minat dan investasi, sering kali menandai awal dari apa yang disebut altseason, periode ketika harga altcoin naik secara signifikan dan lebih cepat dibandingkan Bitcoin.
Dalam altseason, penurunan dominasi Bitcoin sering dilihat sebagai sinyal bahwa investor mulai mencari peluang keuntungan yang lebih besar dari altcoin, yang umumnya memiliki kapitalisasi pasar lebih kecil dan potensi volatilitas yang lebih tinggi.
Harga Bitcoin Diantisipasi Cetak Rekor Baru pada Akhir Oktober 2024
Rasio ETH/BTC Berpotensi Semakin Menurun
Di atas itu semua, peningkatan gairah pasar altcoin dan menuju altseason akan sangat tergantung pada kinerja ETH terhadap BTC. Saat ini pada time frame mingguan, rasionya berada di kisaran 0,04065. Zona ini dicapai sebelumnya pada April 2021.
Penelusuran lebih terperinci berdasarkan bentangan EMA-100 dan EMA-200, ada potensi rasio ini akan terus mengecil, karena EMA-100 mencoba menghujam dari atas ke bawah EMA-200. Gerakan bearish crossover seperti ini terjadi terakhir pada 20 September 2019.
Rasio ETH/BTC dalam konteks pasar altcoin adalah perbandingan nilai Ethereum (ETH) terhadap Bitcoin (BTC). Ini mengukur seberapa banyak 1 ETH bernilai dalam BTC, yang biasanya dilihat melalui trade pair ETH/BTC di bursa kripto. Rasio ini digunakan oleh investor dan pedagang untuk mengevaluasi kinerja Ethereum relatif terhadap Bitcoin.
Jika rasio ETH/BTC naik, itu menunjukkan bahwa Ethereum lebih kuat atau tumbuh lebih cepat daripada Bitcoin, yang bisa mengindikasikan periode di mana altcoin, terutama Ethereum, lebih menarik bagi investor dibandingkan Bitcoin.
Kenaikan rasio ETH/BTC sering kali dianggap sebagai salah satu sinyal bahwa pasar sedang bergeser dari dominasi Bitcoin ke altcoin secara umum. Hal ini sering dilihat sebagai bagian dari transisi menuju altseason, di mana banyak altcoin lain juga mulai mengalami kenaikan harga yang lebih signifikan.
Investor menggunakan rasio ini untuk menentukan kapan lebih baik berinvestasi di Ethereum atau Bitcoin. Misalnya, jika rasio ETH/BTC rendah, investor yang percaya pada potensi Ethereum bisa memilih untuk mengalihkan sebagian BTC mereka ke ETH, mengantisipasi kenaikan dalam rasio tersebut.
Indeks Ini Menunjukkan Potensi Altseason
Dalam kajian Redaksi Blockchainmedia terhadap Altcoin Season Index di Blockchaincenter, disimpulkan bahwa altseason belum terjadi, sehingga memperkuat kemungkinan altseason di masa mendatang.
Secara umum, altseason didefinisikan ketika 75 persen dari 50 mata uang kripto terbesar menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan Bitcoin dalam 90 hari terakhir, dengan pengecualian stablecoin (seperti Tether, DAI, dan lain-lain) serta kripto berbasis aset (seperti WBTC, stETH, cLINK, dan sejenisnya). Artinya, investor mulai lebih fokus pada altcoin daripada Bitcoin.
Istilah “berkinerja lebih baik” berarti altcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan atau pertumbuhan nilai yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin selama periode waktu tersebut.
Dalam menentukan 50 kripto teratas, stablecoin (seperti Tether dan DAI) serta token berbasis aset (seperti WBTC, stETH, dan cLINK) tidak disertakan. Pengecualian ini diterapkan karena stablecoin cenderung memiliki nilai yang stabil, terkait dengan mata uang fiat, sehingga tidak menunjukkan volatilitas seperti koin lainnya. Sementara itu, token berbasis aset adalah representasi dari aset lain dan tidak bergerak secara mandiri. [ps]