Pasar kripto kembali menunjukkan gejolak besar dengan tekanan jual yang kian terasa. Data terbaru per 22 September 2025 memperlihatkan penurunan market cap hingga menyentuh level kritis, disertai gelombang likuidasi bernilai miliaran dolar.Â
Gelombang Likuidasi Senilai US$1,7 Miliar
Pada Senin (22 September 2025), pasar kripto kembali mengalami tekanan. Kapitalisasi turun 1,95 persen ke US$3,83 triliun, sementara volume harian merosot ke US$135,69 miliar. Angka ini menegaskan melemahnya partisipasi dan menjadi sinyal menurunnya minat beli dalam jangka pendek.

Bitcoin masih memimpin dengan dominasi 57,6 persen, disusul Ethereum dengan 13,1 persen. Di sisi lain, Altcoin Season Index berada di level 62 dari 100, menandakan adanya arus modal yang mulai beralih kembali ke aset utama, terutama Bitcoin.
Meski begitu, sentimen belum menunjukkan perbaikan. Fear & Greed Index hanya berada di angka 47 atau netral, sementara sejumlah indikator menandakan kondisi jenuh jual. Situasi ini membuat pelaku pasar semakin waspada karena koreksi lanjutan berpotensi terjadi kapan saja.
Dalam kondisi rapuh tersebut, pasar kemudian diterpa guncangan baru: gelombang likuidasi masif senilai US$1,7 miliar dalam 24 jam terakhir. Peristiwa ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir, langsung menekan harga aset utama dan memperdalam tren pelemahan.
Data pada Coinglass mencatat, posisi long mendominasi dengan nilai sekitar US$1,615 miliar, sedangkan short hanya US$85 juta. Artinya, mayoritas trader terlalu percaya diri mengambil posisi long (bullish) dengan leverage tinggi, yang akhirnya terpukul saat harga berbalik.Â
Ethereum mencatat likuidasi terbesar senilai lebih dari US$499 juta hanya dalam 12 jam terakhir, disusul Bitcoin yang turut mengalami likuidasi sekitar US$284 juta di periode yang sama.

Bitcoin, Ethereum, dan Altcoin dalam Tekanan
Tekanan di pasar kripto kian terasa, terutama pada aset utama. Bitcoin sempat menguji level US$117.000, namun gagal menembusnya. Kondisi ini langsung memicu aksi jual berskala besar yang menyeret harga BTC ke zona US$112.000.
Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di sekitar US$2,24 triliun dengan volume perdagangan harian US$31,62 miliar. Kegagalan mempertahankan level psikologis tersebut membuat kekhawatiran semakin besar bahwa tren pelemahan jangka pendek masih akan berlanjut.
Ethereum pun tidak luput dari tekanan. Harga ETH turun 4,29 persen ke level US$4.286 setelah posisi berjangka senilai US$210 juta terpaksa dilikuidasi. Penurunan dibawah support US$4.350 juga memicu gelombang jual beruntun di kontrak berjangka.
Sementara itu, altcoin mengalami pelemahan yang lebih tajam. DOGE anjlok 7,5 persen meski ada akumulasi besar, sedangkan XRP merosot ke kisaran US$2,88 setelah gagal bertahan di atas support level US$3.
Memahami Support dan Resistance dan Cara Menentukannya (Khusus Pemula)
Debut XRP ETF yang sempat dinantikan justru memicu aksi sell-the-news. Likuiditas kembali mengalir ke Bitcoin, mempertegas bahwa pasar saat ini masih didominasi aksi jual, terutama pada aset yang sebelumnya reli karena dorongan regulasi maupun kabar besar.
Gelombang likuidasi besar-besaran ini menjadi pengingat bahwa tren pasar saat ini masih sangat rentan terhadap gejolak. Selama sentimen belum pulih, risiko koreksi lanjutan tetap terbuka lebar, trader dan investor dituntut lebih waspada dalam mengambil posisi. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.