Pasar Kripto Antisipasi 2 Faktor Ini, BTC Berpotensi Memantul dari US$35 Ribu

Analis Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan pasar kripto saat ini sedang mengantisipasi 2 faktor, yakni rilis data ekonomi AS terbaru dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang akan datang. Sementara itu, BTC diproyeksikan bisa memantul dari US$35 ribu.

Pasar Kripto di Zona Merah, BTC Harus Bertahan Lama di Atas US$38 Ribu

Pasar kripto dibuka di zona merah pada awal pekan ini, Selasa (28/11/2023) pukul 08.00 WIB. Bitcoin (BTC) bertengger di US$37.049, mengalami sedikit penurunan sebesar 1,23 persen selama 24 jam terakhir dan melemah 0,80 persen dalam 7 hari terakhir. Meski turun, pekan lalu BTC telah menyentuh level tertinggi tahunannya dengan sempat mencapai US$38.416 level tertinggi yang belum pernah terlihat sejak Mei 2022.

Analis dari Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan sepanjang 3 pekan terakhir Bitcoin (BTC) telah beberapa kali berupaya untuk breakout harga US$38.000 namun masih belum berhasil.

“Maka saat ini BTC berpotensi masih akan bergerak kisaran MA-20, sekitar US$36.800 hingga resistance US$37.950. Sementara, untuk menuju ke US$40.000, Bitcoin harus menembus resistance US$38.000 dan bertahan di atas level tersebut. Namun, jika BTC breakdown MA-20, maka BTC berpotensi untuk turun ke support terdekat di US$36.000 dan support selanjutnya di US$35.000,” jelas Yudha dalam keterangannya melalui surel.

Sementara untuk ETH, pekan lalu sempat mencapai area resistance di US$2.130 pada Jumat (24/11/2023), sebelum turun pada Selasa (28/11/2023) ETH bertengger di US$2.024 mengalami penurunan mini 1,29 persen dalam 24 jam terakhir dan melemah 1,70 persen dalam 7 hari terakhir. Kapitalisasi pasar kripto global turun 1,15 persen dari kemarin, menjadi US$1,381 triliun.

Altcoin Diapresiasi Positif

Sementara itu ada sejumlah altcoin yang diapresiasi positif oleh pasar, seperti Blur (BLUR) melesat 65 persen sempat mencapai harga US$$0,68 sebelum hari ini turun di harga US$0,50. Sementara token sektor Decentralized Exchange (DEX) juga mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir. Uniswap (UNI) naik 20,36 persen saat ini bertengger di kisaran US$6,35 dan Sushi (SUSHI) menguat 13,28 persen menjadi US$1,21. Sektor DEX menguat pasca Binance didakwa tindakan pencucian uang oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Panji melanjutkan, harga Bitcoin masih bertahan di level tertingginya tahun ini berkat kepemilikan jangka panjang terhadap Bitcoin terus menguat. Diperkuat oleh data dari Glassnode yang mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen pasokan Bitcoin belum berpindah tangan atau diperdagangkan dalam setahun terakhir.

“Hal ini mencerminkan keyakinan dan sentimen positif investor terhadap masa depan Bitcoin. Di sisi lain, optimisme semakin meningkat terkait Bitcoin di pasar Amerika Serikat, terutama terkait potensi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin Spot,” ujar Yudha.

Pasar Perhatikan Dua Faktor Ini

Sementara itu, penting untuk memperhatikan jadwal ekonomi yang padat minggu ini, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kepercayaan investor aset kripto. Selasa (28/11/2023), fokus pada data kepercayaan konsumen yang memberikan gambaran luas tentang kondisi ekonomi, bersama dengan diskusi tiga gubernur Federal Reserve tentang kebijakan moneter.

Menurut Yuhda, pertemuan ini dapat memberikan wawasan mendalam terhadap arah kebijakan dan potensi dampaknya terhadap pasar. Selain itu, perhatian akan beralih ke pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, yang diharapkan tetap stabil.

Tidak kalah penting, pada Kamis (30/11/2023), data inflasi PCE diperkirakan mengalami sedikit penurunan, yang mungkin menjadi indikator positif bagi pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.

“Pekan ini akan ditutup dengan data manufaktur ISM dan pidato penting dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (1/12/2023), yang kemungkinan akan memberikan pandangan penting terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan moneter kedepannya. Disarankan untuk memantau peristiwa-peristiwa ini dengan cermat dalam pengambilan keputusan investasi terkait aset kripto melihat adanya potensi meningkatnya volatilitas pasar menjelang rilis data data penting,” simpulnya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait