Pasar keuangan global sedang menghadapi tekanan luar biasa, di mana pasar saham dan kripto mengalami volatilitas tinggi, dengan banyak indikator menunjukkan kondisi pasar yang sangat oversold.
Lark Davis, seorang analis kripto popular, dalam video terbarunya menyoroti berbagai faktor yang memengaruhi gejolak ini serta kemungkinan pemulihan di waktu mendatang.
Kekhawatiran di Pasar: Apakah Ini Awal dari Bear Market?
Salah satu faktor utama yang memicu kepanikan adalah kinerja buruk pasar saham, terutama indeks NASDAQ 100 yang mengalami penurunan 14 persen dari puncaknya. Menurut Davis, level kritis yang harus diperhatikan adalah pergerakan harga terhadap indikator Simple Moving Average (SMA) 200 hari.
Jika indeks ini tetap berada lebih dari 3,5 persen di bawah rata-rata tersebut selama dua minggu berturut-turut, maka bisa dikonfirmasi sebagai awal dari bear market. Namun, jika mampu pulih di atas level tersebut, maka ini hanya akan menjadi koreksi jangka pendek.
Di sisi lain, indeks S&P 500 menunjukkan sedikit optimisme dalam perdagangan pre-market, tetapi Davis menegaskan bahwa ini masih perlu dikonfirmasi oleh pergerakan nyata di sesi perdagangan AS.
Kebijakan The Fed dan Dampaknya terhadap Pasar
Faktor lain yang menjadi perhatian utama adalah kebijakan suku bunga oleh The Fed. Davis memprediksi bahwa Ketua bank sentral AS tersebut, Jerome Powell, tidak akan langsung mengumumkan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, tetapi akan memberikan indikasi bahwa kondisi menuju ke arah tersebut sudah mulai terbentuk.
“Pasar prediksi berjangka menunjukkan kemungkinan pemotongan suku bunga akan terjadi pada pertemuan The Fed bulan Mei,” ujar Davis dalam analisisnya.
Ia menambahkan bahwa laporan inflasi berikutnya, yang diperkirakan akan keluar pada pertengahan April, akan menjadi faktor penentu utama.
Pasar Kripto dalam Tekanan: Apakah Ini Akhir dari Tren Bullish?
Untuk pasar kripto, situasi semakin rumit. Bitcoin dan altcoin utama seperti Ethereum dan Solana mengalami tekanan besar dan sebagian besar aset digital diperdagangkan di bawah SMA 200 hari, yang secara teknis menunjukkan tanda dari tren bearish.
Namun, Davis melihat adanya beberapa bullish divergence pada indikator Relative Strength Index (RSI), yang bisa menjadi sinyal bahwa titik terendah sudah semakin dekat.
“Banyak aset kripto menunjukkan kondisi yang sangat oversold. Jika kita melihat pola dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya kondisi ini menandakan bahwa pasar sedang mendekati titik balik,” ungkap Davis.
Ia juga menyoroti bahwa banyak faktor eksternal yang memengaruhi pergerakan harga kripto saat ini, termasuk ketidakpastian makroekonomi, kebijakan suku bunga dan likuiditas pasar global.
ETF Kripto dan Kaitan dengan Pasar Tradisional
Davis juga menyoroti dampak dari meningkatnya keterkaitan antara pasar kripto dan ekuitas akibat keberadaan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin. Dengan masuknya investor institusional melalui produk-produk ini, kripto semakin mengikuti pola pergerakan pasar saham, khususnya S&P 500.
“ETF telah membawa likuiditas besar ke pasar, tetapi juga menyebabkan kripto menjadi lebih rentan terhadap sentimen global,” ujar Davis.
Apa yang Bisa Diharapkan dalam Waktu Dekat?
Sementara kondisi saat ini tampak penuh ketidakpastian, Davis menekankan bahwa pasar selalu memiliki siklus naik dan turun. Ia mengingatkan para investor untuk memperhatikan level teknikal utama dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
“Jika kita melihat sejarah, pasar sering mengalami ketakutan besar sebelum akhirnya berbalik arah,” tutupnya.
Meski kondisi masih bergejolak, optimisme tetap ada. Kunci utama bagi investor adalah memahami faktor fundamental dan teknikal yang memengaruhi pergerakan harga serta bersiap menghadapi berbagai kemungkinan. Mari kita saksikan. [st]