IKLAN

Pasar Kripto Lesu? 4 Kripto Ini Justru Layak Dilirik

Ketika pasar kripto menunjukkan gejala pelemahan, banyak investor bertanya-tanya, apakah ini pertanda akhir dari reli? Namun menurut Altcoin Buzz, justru saat inilah waktu yang tepat untuk melirik beberapa aset unggulan.

Dalam video terbaru mereka, empat proyek kripto besar dianggap memiliki fundamental kokoh untuk menembus fase koreksi dan berpotensi bangkit lebih kuat dalam beberapa bulan ke depan.

Ini 4 Kripto yang Layak Diborong saat Pasar Kripto Lesu

1. Bitcoin Masih Menjadi Penentu Arah Pasar

Altcoin Buzz memulai daftar mereka dengan Bitcoin (BTC), dan ini bukan tanpa alasan. Sepanjang tahun 2025, Bitcoin telah mencetak berbagai rekor harga, termasuk mencapai puncak US$123.000 pada pertengahan Juli.

Lonjakan ini bukan sekadar dorongan spontan, ada faktor besar di baliknya, seperti masuknya dana institusi melalui Bitcoin ETF yang berhasil menarik lebih dari US$13,5 miliar.

Selain itu, adopsi korporat juga memainkan peran penting. Perusahaan seperti MicroStrategy, Tesla, dan lainnya menambahkan sekitar 159.000 BTC, setara dengan US$17 miliar, ke dalam kas perusahaan mereka.

Tak hanya itu, sentimen regulasi di AS juga mendukung, terutama dengan adanya undang-undang seperti Genius Act dan rencana cadangan strategis Bitcoin nasional.

BACA JUGA  Pengadilan Perancis Sebut Bitcoin Selayak Uang, untuk Pertama Kalinya

Namun yang paling menarik adalah dua indikator yang disebutkan oleh Altcoin Buzz. Pertama, potensi pemotongan suku bunga oleh The Fed setelah pertemuan FOMC akhir bulan ini.

Kedua, meningkatnya pasokan uang global (M2) ke rekor tertinggi. Kombinasi keduanya diyakini akan mendorong Bitcoin melonjak lebih jauh.

2. XRP Didorong Kemenangan Hukum dan Akumulasi Whale

Token kedua yang dianggap layak dipantau adalah XRP dari Ripple. Kinerja harga XRP terbilang impresif dengan kenaikan tahunan mencapai 420 persen. Dorongan utamanya? Kemenangan hukum terhadap SEC, optimisme ETF, dan tentu saja, akumulasi besar-besaran oleh whale.

Contohnya, perusahaan teknologi keuangan Amber Group yang terdaftar di NASDAQ, dilaporkan menambah XRP senilai US$25,5 juta ke dalam cadangan kas mereka pada Juli 2025.

Tak hanya itu, tanggal 15 Agustus disebut sebagai momen penting bagi Ripple karena diyakini akan ada pembaruan terkait sengketa hukumnya. Di sisi lain, kerja sama global Ripple dengan Bank of America, SBI Holdings dan Standard Chartered untuk layanan remitansi juga memperkuat prospek proyek ini.

BACA JUGA  Ini Alasan Harga Bitcoin Belum Mencapai Puncaknya

“XRP telah menjadi salah satu dari sedikit aset kripto yang masuk ke dalam kas perusahaan besar,” ujar host dari Altcoin Buzz.

3. Ethereum: Rotasi Modal dan ETF Mendorong Optimisme

Ethereum (ETH) menjadi nama ketiga yang masuk dalam daftar. Dalam satu bulan terakhir saja, ETH mengalami kenaikan dari US$3.000 ke US$3.800, lonjakan sebesar 25 persen. Dorongan kuat berasal dari peluncuran spot ETF di AS, yang menarik dana sebesar US$2,18 miliar hanya dalam waktu satu minggu.

BlackRock tercatat telah membeli lebih dari 1 juta ETH sejak awal Juli, senilai sekitar US$3,76 miliar. Selain itu, pola yang sering terjadi dalam siklus bull market, yakni rotasi modal dari Bitcoin ke Ethereum, mulai terlihat. Ketika dominasi BTC melemah, ETH sering kali menjadi aset berikutnya yang melonjak.

Menariknya, implementasi Genius Act di AS juga disebut berkontribusi pada peningkatan volume stablecoin di jaringan Ethereum, yang kemungkinan akan terus tumbuh dalam empat bulan ke depan.

3. Solana: Kecepatan Jaringan dan Aktivitas DeFi Meningkat

Terakhir, Solana (SOL) menjadi kandidat yang dianggap menjanjikan. Selain menjadi langganan top gainer, Solana juga tengah melakukan peningkatan besar pada jaringannya lewat protokol Alpen Globe yang diklaim mampu membuat kecepatan transaksi 15 kali lebih cepat dibanding Visa.

BACA JUGA  Bitcoin, Kratscoin dan Peran Pemerintah Melacak Transaksi Keuangan

Dari sisi harga, SOL sudah bergerak mendekati kisaran US$200. Namun yang lebih penting, volume transaksi dan aktivitas DeFi terus meningkat, menandakan permintaan on-chain yang juga tumbuh. Tak kalah menarik, Solana juga mendapat sorotan dari investor institusional seperti BlackRock.

Penerapan Genius Act diperkirakan turut memperkuat performa jaringan ini, terutama dalam hal volume transaksi stablecoin yang terus membesar.

Meski pasar tampak lesu, Altcoin Buzz menekankan bahwa ini bukanlah akhir dari bull market. Justru sebaliknya, ini bisa menjadi saat yang paling masuk akal untuk menyusun ulang portofolio. Keempat kripto di atas disebut sebagai pilihan yang lebih “aman” untuk menghadapi fase koreksi ini.

Namun tentu saja, seperti biasa, investor tetap harus mempertimbangkan risikonya. Karena dalam dunia kripto, satu hal yang pasti hanyalah ketidakpastian itu sendiri. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait